TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapal Tradisional Jadi Kunci Stabilitas Ekonomi Daerah Kepulauan

Kapal pelayaran tradisional jadi fasilitas distribusi utama

Potret kapal tradisional di Indonesia. (dok. KNKT)

Jakarta, IDN Times - Perekonomian daerah kepulauan sangat bergantung pada distribusi rantai pasok. Salah satu komponen penting dalam distribusi ke daerah kepulauan adalah kapal pelayaran tradisional, yang masih jadi alat transpotasi utama.

Kegiatan kapal tradisional memiliki peran penting dalam menjaga ketersediaan pasokan komoditas pangan, terutama sembako. Begitu juga dengan pergerakan harganya.

"Di daerah kepulauan itu, kalau cuaca buruk sedikit lama akan berdampak pada naiknya harga barang atau sembako," kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono dalam diskusi Review Keselamatan Pelayaran pada Kapal Tradisional di Indonesia dilansir ANTARA, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Tarif Kapal Jawa-Bali Batal Naik, Ada Apa?

Baca Juga: Harga Tiket Kapal Banyuwangi-Bali Naik, Ini Tarifnya

1. Kondisi kapal tradisional di Indonesia belum memenuhi aspek keselamatan

Potret kapal tradisional di Indonesia. (dok. KNKT)

Meski perannya sangat krusial bagi perekonomian daerah kepulauan, ternyata kapal-kapal tradisional di Indonesia belum memenuhi standard keselamatan baik dari sisi material, konstruksi, bangunan, permesinan, perlistrikan, dan sebagainya.

Begitu juga dengan kelaiklautan kapal yang diatur dalam Undang-Undang nomor 7 tahun 2008 tentang Pelayaran.

"Memang kita tahu bahwa kapal tradisional atau kapal layar rakyat dari sisi pemenuhan requirement keselamatan memang belum bisa terpenuhi," ucap Soerjanto.

Baca Juga: BBM Naik, Pengusaha Desak Harga Tiket Kapal Jawa-Bali Naik

2. Faktor cuaca juga jadi tantangan besar buat pelayaran kapal tradisional

Potret kapal tradisional di Indonesia. (dok. KNKT)

Selain dari sisi kondisi kapal tradisional itu sendiri, faktor cuaca yang tak menentu di perairan juga berpengaruh besar pada kegiatan pelayaran kapal rakyat.

"Terutama pada kapal tradisional di wilayah barat dan timur Indonesia, di mana cuaca kerap mengalami perubahan dengan cepat," ujar Soerjanto.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya