TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luhut: PLN Bakal Setop Bangun PLTU Batu Bara Mulai 2023

Pemerintah berambisi kejar nol emisi karbon di 2060.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan, PT PLN (Persero) akan berhenti membangun pembangkit listrik bertenaga uap (PLTU) batubara mulai tahun 2023.

Hal itu diungkapkannya ketika membuka Forum Perubahan Iklim Tri Hita Karana, Rabu (23/6/2021) kemarin.

"PLN, sebagai perusahaan energi milik negara, telah memutuskan untuk memoratorium pembangunan baru pembangkit listrik bertenaga batu bara dalam perencanaan mereka mulai tahun 2023," kata Luhut dalam keterangan resminya, Kamis (24/6/2021). 

Baca Juga: Hore! PLN Resmikan SPKLU Pertama di Indonesia Timur

1. Indonesia kejar nol emisi karbon di 2060

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Luhut mengatakan,Indonesia kini menetapkan target nol emisi karbon(net zero carbon emission) pada tahun 2060 dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Untuk itu, pemerintah ke depannya akan fokus dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).

Untuk itu, dalam forum tersebut Luhut juga membeberkan bahwa Amerika Serikat (AS) akan bekerjasama dalam mencapai target nol emisi karbon.

"Kerja sama dalam pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan akan menjadi prioritas utama dalam hubungan AS-Indonesia ini,” papar Luhut.

Baca Juga: Menkeu Mau Naikkan PPnBM Mobil Hybrid Demi Investor Mobil Listrik

2. Sederet kerja sama Indonesia-AS

Ilustrasi Kerja Sama (IDN Times/Mardya Shakti)

Adapun kerja sama antara Indonesia-AS nantinya mencakup topik pemodelan energi, transisi dari energi fosil, teknologi energi bersih, dan energi bersih tingkat lanjut melalui kolaborasi government to government (G to G) dan lebih luas lagi terkait dengan investasi dan kemitraan. Bentuk konkretnya, berkolaborasi dalam perencanaan dan pelaksanaan percontohan sub-nasional untuk nol emisi karbon bersih misalnya untuk kawasan Bali.

“Dalam semua upaya ini, kebutuhan akan perubahan dan inovasi teknologi serta pembiayaan transisi adalah yang utama. Perubahan teknologi kewirausahaan dan keuangan yang inovatif sebagai kunci untuk mengubah ekonomi kita menjadi Natural Capital Carbon and Communities Superpower. Kami berencana untuk meluncurkan pusat keunggulan dalam teknologi dan keuangan selama masa G20 di tahun 2022,” terang Luhut.

Baca Juga: Luhut Beberkan Rencana Pemerintah Pensiunkan Pembangkit Batu Bara 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya