TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pergerakan Pesawat Belum Pulih saat Jumlah Penumpang Menggeliat 

Pergerakan pesawat mengalami penurunan

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin membeberkan pemulihan pergerakan pesawat di bandara-bandara yang dikelola AP II belum serentak dengan pemulihan pergerakan penumpang. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan jumlah pergerakan penumpang di bandara-bandara yang dikelola AP II sudah mendekati kondisi seperti sebelum pandemik COVID-19, atau seperti 2019. Sayangnya, hal itu tak beriringan dengan kondisi pergerakan pesawat saat ini.

Dia menjabarkan, pada kuartal I-2022, jumlah pergerakan penumpang di bandara-bandara AP II sudah mencapai 87 persen dari kondisi sebelum pandemik, atau tepatnya kuartal I-2019. Sayangnya, jumlah pergerakan pesawatnya hanya 78 persen dibandingkan kuartal I-2019.

"Artinya angka 170 ribu - 200 ribu itu sudah pada titik yang sebenarnya mendekati kesamaan pada periode angkutan lebaran 2019, 87 persen rasionya khusus untuk pergerakan penumpang. Tapi pergerakan pesawat hanya kurang lebih 78 persen. Jadi ada perbedaan yang cukup signifikan karena jumlah pesawat pada periode ini turun drastis," kata Awaluddin dalam diskusi media di Airport Learning Center Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (19/4/2022).

Baca Juga: Cara Daftar Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut, Catat! 

1. Jumlah pergerakan pesawat turun hingga 11 persen

Dengan melihat data itu, AP II mencatat jumlah pergerakan pesawat di bandara-bandara yang dikelola turun sekitar 9-11 persen pada kuartal I-2022, jika dibandingkan dengan kuartal I-2019.

"Itu angkanya pada kisaran 9-11 persen pergerakan traffic pesawat itu kemudian turun," ujar Awaluddin.

Baca Juga: Mau Mudik Gratis Naik Kapal Laut? Simak Cara Daftarnya Disini

2. Maskapai harus bekerja ekstra di periode angkutan Lebaran 2022

AP II sendiri memulai operasional angkutan Lebaran di bandara-bandaranya mulai Jumat, (22/4) mendatang. Menurutnya, pada masa ini maskapai harus bekerja ekstra melayani penumpang, melihat jumlah pergerakan pesawat belum menyamakan pemulihan pergerakan penumpang.

"Artinya effort di angkutan lebaran, maskapai jadi menambah effort-nya. Tapi konsekuensi dari extra flight juga menambah airport operating hours kami. Itu yang kemudian pada dasarnya kami lihat ada deviasi. Kalau ini terus berlanjut, saya rasa perlu disikapi," ucap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya