Sengketa Hotel Sultan, Buruh Geruduk Kantor Pengelola GBK
Serikat pekerja kena imbas sengketa lahan Hotel Sultan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) bersama perwakilan serikat pekerja Hotel Sultan, dan serikat pekerja lainnya mendatangani kantor Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Senin (13/11/2023).
Para serikat pekerja mendatangi kantor PPKGBK untuk menyatakan keresahan pekerja Hotel Sultan yang disomasi di tengah sengketa pemilik Hotel Sultan, yakni PT Indobuildco dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) atas lahan Blok 15 GBK, tempat Hotel Sultan berdiri.
Ketua Umum KSPSI, Moh Jumhur Hidayat mengatakan somasi yang dilayangkan kuasa hukum PPKGBK terhadap karyawan yang masih bekerja di Hotel Sultan menyebabkan para karyawan ketakutan untuk bekerja.
“Ancaman tersebut mengakibatkan ketakutan seluruh karyawan dan membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman, dan ketakutan akan berlangsungnya pekerjaan akibat ancaman dan teror oleh pimpinan dan kuasa hukum PPKGBK yang terus disampaikan di media massa,” kata Jumhur di Jakarta.
Baca Juga: Pengelola Hotel Sultan Tuding PPKGBK Melawan Hukum, Apa Alasannya?
1. KSPSI desak Kemensetneg dan PPKGBK buka blokir akses masuk Hotel Sultan
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, KSPSI juga mendesak Kemensetneg dan PPKGBK membuka kembali blokir empat akses masuk Hotel Sultan yang ditutup dengan beton yang dicor.
“KSPSI memprotes keras tindakan penutupan, barikade jalan masuk hotel dan apartemen secara permanen yang membahayakan keselamatan jiwa para pekerja sekaligus mengakibatkan penurunan hunian. Tamu hotel menurun hingga di bawah 10 persen,” tutur Jumhur.
Dia mengatakan, penurunan jumlah tamu menyebabkan pendapatan para karyawan menurun drastis akibat tak adanya uang service.
“Lebih dari 3 ribu orang, dari 800 karyawan, beserta anak dan istrinya itu tidak mendapatkan income, drop luar biasa. Mereka hidup dengan uang service kan. Nah sekarang karena diblokir, tidak ada tamu di sana, dan mereka jatuh miskinlah, pendapatannya habis. Kita minta blokade itu dicabut supaya kegiatan usahanya jalan. Ini juga janji dari Pak Mahfud MD, bahwa silakan saja bersengketa, kita gak ada urusan bersengketa, tapi jangan merugikan ribuan orang,” ucap Jumhur.
Baca Juga: Karyawan Hotel Sultan Disomasi, KSPSI Mau Surati Mensesneg