Sri Mulyani: Presiden Minta Orang RI 'Buang Uang' di Dalam Negeri
Jokowi minta warga RI liburan di dalam negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk masyarakat Indonesia. Jokowi meminta masyarakat mengeluarkan uang di dalam negeri dengan berlibur di dalam negeri, sehingga perekonomian Indonesia pulih.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat melakukan sosialisasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) di hadapan Komisi XI DPR RI, asosiasi pengusaha, influencer, hingga wajib pajak (WP) yang diundang.
"Berkah dari COVID-19 dan diminta Bapak Presiden tinggal di Jakarta atau di Indonesia saja, dan kalau ingin libur, liburlah di Indonesia saja, buang uangnya di Indonesia supaya perekonomian kita kembali pulih," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Baca Juga: Tok! Sri Mulyani Naikkan Cukai Rokok 12 Persen Tahun Depan
Baca Juga: Tok! Sri Mulyani Naikkan Cukai Rokok 12 Persen Tahun Depan
1. Di hadapan Atta Halilintar cs, Sri Mulyani sebut APBN sudah bekerja lembur
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menerangkan pentingnya peran APBN bagi negara. Dia menjelaskannya di hadapan audiens, salah satunya influencer Atta Halilintar.
Selama pandemik COVID-19, Sri Mulyani mengatakan APBN bekerja 'lembur' membiayai berbagai kebutuhan masyarakat dalam penanganan pandemik. Kebutuhan belanja negara pun meningkat pesat selama pandemik COVID-19. Sayangnya, penerimaan pajak menurun drastis, bahkan pernah mengalami kontraksi hingga 18 persen.
"Sama seperti kita kalau badan disuruh lembur mungkin 1 hari, 2 hari bisa, 7 hari bisa, 30 hari bisa. Tapi kalau berbulan-bulan, bertahun-tahun pasti rontok," kata Sri Mulyani.
"Dia (APBN) bekerja keras lembur, bekerja luar biasa untuk masuk ke hampir seluruh segmen masyarakat, usaha kecil menengah, buruh dengan pendapatan di bawah Rp5 juta diberi bantuan, UMKM diberi bantuan subsidi bunga, masyarakat ditambah jumlah bansos plus sembako di pusat dan daerah, dan kita berikan bantuan kuota internet gratis supaya anak-anak bisa belajar secara non fisik dan subsida listrik atau listrik digratiskan pada kelompok yang tidak mampu," sambungnya.