TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

UMKM Perlu Akses Pasar Lebih Luas, BUMN Harus Bantu!

BUMN tulang punggung ekonomi Indonesia

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting. (dok. Kementerian BUMN)

Jakarta, IDN Times - BUMN memiliki tugas wajib memberikan akses pasar kepada BUMN, melalui pembinaan maupun kerja sama pengadaan produk yang dibutuhkan untuk operasional perusahaan-perusahaan pelat merah di Indonesia.

Untuk pengadaan produk yang dibutuhkan BUMN sendiri, sudah ada platform Pasar Digital (PaDi) UMKM. Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting mengatakan, untuk perluasan akses pasar, salah satunya melalui program-program yang digelar BUMN, seperti Bazaar UMKM.

“Penyelenggaraan Bazar UMKM bertujuan untuk memberi akses pasar yang lebih luas bagi UMKM dalam memasarkan produknya baik secara offline maupun online, sehingga produk dapat lebih dikenal serta mendorong terciptanya transaksi belanja sebagai bentuk konkret mendorong pemulihan ekonomi, utamanya pelaku UMKM,” kata Loto dalam pembukaan Bazaar UMKM 2023, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga: Penjualan UMKM Diprediksi Melonjak Jelang Pemilu 2024

Baca Juga: Transaksi BUMN untuk Produk UMKM Ditargetkan Tembus Rp50 Triliun

1. UMKM dibina BUMN buat memberikan produk berkualitas dan layanan yang baik

Produk UMKM yang dipasarkan di Bazaar UMKM 2023. (dok. Kementerian BUMN)

Dalam Bazaar UMKM yang digelar di Sarinah sampai 29 Januari itu, sejumlah UMKM yang dibina oleh BUMN diberikan kesempatan memasarkan produknya. Di penyelenggaraan kali ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum yang memamerkan UMKM binaan-nya.

“Kegiatan ini juga sekaligus sebagai salah satu rangkaian kegiatan 25 tahun Kementerian BUMN yang tepatnya jatuh pada tanggal 13 April (mendatang), yang nantinya juga masih banyak lagi event-event yang menegaskan peran BUMN sebagai agent of development, termasuk dalam mendukung pengembangan UMKM Indonesia”, tutur Loto.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto mengatakan pembinaan UMKM tidak terbatas pada pembekalan pengetahuan dan bantuan pendanaan.

UMKM juga dibina untuk pengembangan bisnis yang salah satunya melalui pelibatan UMKM binaan di berbagai ajang seperti Bazar UMKM Untuk Indonesia yang berpotensi membantu perluasan pasar dan menciptakan peluang-peluang baru. SIG terus mendorong UMKM binaan agar mampu naik kelas dan mendunia.

"SSejumlah 32 UMKM binaan anak usaha SIG yaitu Semen Gresik, Solusi Bangun Indonesia dan Semen Baturaja yang berpartisipasi kali ini, merupakan wujud komitmen perusahaan dalam penerapan keberlanjutan berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) melalui pengembangan UMKM,” ujar Agung.

Baca Juga: Erick Sebut BUMN Bukan Lagi Menara Gading yang Tak Tersentuh

2. BUMN wajib membeli produk UMKM untuk belanja di bawah Rp14 miliar

Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga. (dok. Kementerian BUMN)

Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan BUMN memang punya tugas wajib dalam memberdayakan UMKM Indonesia. Selain melalui Bazaar UMKM ini, BUMN wajib membeli produk UMKM untuk pengadaan di bawah Rp14 miliar.

“Ini komitmennya Pak Erick, supaya UMKM bisa menjadi sedemikian besar dan bahwa BUMN punya ruang yang besar untuk membantu UMKM. Sampai beliau bikin kebijakan untuk pengadaan di bawah Rp14 miliar wajib memberikannya kepada UMKM. Itulah komitmen untuk pembelian produk dari UMKM," ujar Arya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya