TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaksinasi COVID-19 Belum Capai Target, Sri Mulyani Was-was

Jumlah vaksinasi harian masih jauh dari target pemerintah

ilustrasi vaksin dan jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Target vaksinasi COVID-19 harian masih jauh dari harapan. Vaksinasi yang sudah berjalan selama 4 bulan lebih itu baru menyentuh angka sekitar 300 ribu orang per hari, dari target pemerintah yaitu 1 juta orang per hari.

Melihat kondisi tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai COVID-19 yang masih sangat mempengaruhi pemulihan ekonomi tahun depan. Ia mengatakan, untuk pemulihan yang diinginkan, Indonesia harus mencapai herd immunity pada kuartal I 2022.

"Ini memang lebih tinggi dari kondisi bulan puasa, namun belum mencapai 500 ribu atau 1 juta yang kita targetkan per hari untuk kita mencapai herd immunity pada kuartal I tahun depan. Ini berarti kalau kita bicara 2022, kalau ini tidak terkejar akan terjadi dampak karena berarti COVID masih akan menjadi elemen yang menentukan juga," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Cara Cek Data Vaksinasi COVID-19, Ada Lokasi Vaksinasi Terdekat    

Baca Juga: Libur Lebaran 2021, 36 Wisatawan Positif Corona di Kota Bandung

1. Kasus COVID-19 naik lagi

Ilustrasi corona. (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia juga mewaspadai kasus COVID-19 naik lagi sesudah Lebaran. Hal itu juga tercermin dari kenaikan pada tingkat keterisian fasilitas isolasi COVID-19, khususnya di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

"Kalau kita lihat kenaikan dari jumlah kasus harian meskipun kita semua mengantisipasi sesudah terjadinya Lebaran dan ini pasti akan terjadi kenaikan. Sekarang di 5.797 kasus harian. Wisma Atlet keterisiannya dari 15 persen terendah yaitu bulan Mei awal, sekarang sudah 33,6 persen, harus kita betul-betul waspadai," imbuh Sri Mulyani.

Selain itu, ia juga mewaspadai kasus harian COVID-19 di luar Pulau Jawa yang menunjukkan kenaikan.

"Juga di beberapa daerah terutama di Sumatera dan Kalimantan kenaikannya cukup pesat, kita lihat Riau kasus hariannya itu kurvanya tajam sekali, Aceh, Sumbar, Kalimantan Barat juga menunjukkan kenaikan," tutur Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,8 Persen di 2022

2. Kasus COVID-19 pengaruhi proyeksi ekonomi

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menegaskan, kasus harian COVID-19 di bulan Juni ini harus dikendalikan. Jika tidak, maka kegiatan masyarakat terpaksa dibatasi lagi, dan dampaknya terasa pada proyeksi ekonomi yang pemerintah buat.

Untuk 2021, pihaknya mengeluarkan proyeksi ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 4,5-5,3 persen. Lalu, untuk tahun 2022 di rentang 5,2-5,8 persen.

"Sebab kuartal II saja sampai Juni tren ini harus bisa dikendalikan. Sebab kalau tidak akan terjadi kondisi seperti Maret lalu, di mana kita harus lakukan pengetatan lagi dan akan mempengaruhi kegiatan ekonomi dan proyeksi ekonomi yang selama ini kita buat," ujar dia. 

Baca Juga: Sri Mulyani Janjikan Hati-hati dalam Pengelolaan Utang 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya