TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waroeng SS Potong Gaji Karyawan yang Dapat BSU, Direktur Buka Suara

Pemotongan gaji karyawan Waroeng SS viral di Twitter

Cabang Waroeng SS di Tasikmalaya, Jawa Barat. (Instagram @waroengss)

Jakarta, IDN Times - Viral di media sosial, surat edaran dari Direktur Waroeng SS Indonesia yang mengumumkan pemotongan gaji pada karyawan yang mendapatkan bantuan subsidi upah/gaji (BSU) 2022.

Surat itu diunggah oleh seorang pengguna Twitter. Dalam surat itu, dinyatakan karyawan yang menerima BSU Rp600 ribu akan dipotong gajinya Rp300 ribu per bulan, selama bulan November dan Desember 2022. Sehingga, total pemotongan gajinya Rp600 ribu per orang.

Baca Juga: Resep Telur Dadar Bakar ala Waroeng SS, Rasanya Nendang Abis!

1. Waroeng SS menyatakan bayar iuran BPJS Ketenagakerjaan tanpa potong upah karyawan

Dalam surat edaran itu, ada dua pertimbangan pemotongan gaji tersebut. Pertama, demi keadilan dan pemerataan fasilitas kesejahteraan.

Kedua, perusahaan menyatakan membayar Iuran BPJS karyawan tanpa pemotongan gaji, alias dibayar langsung oleh perusahaan.

Ketiga, Waroeng SS menyatakan masih berjuang untuk pulih dari dampak pandemik COVID-19.

2. Bos Waroeng SS sebut tak semua karyawan dapat BSU sehingga memicu ketidakadilan

surat manajemen Waroeng SS soal pemotongan gaji terkait Bantuan Subsidi Upah (BSU)

Direktur WSS Indonesia, Yoyok Hery Wahyono membenarkan surat edaran tersebut. Seperti salah satu pertimbangan di atas, dia membeberkan tak semua karyawan Waroeng SS mendapat BSU. Sehingga, bisa memicu ketidakrukunan di antara karyawan yang tidak dapat dengan yang dapat BSU 2022.

"Saya lebih milih jangan ada bantuan apapun untuk pasukan saya kalau tidak semua dapat," kata Yoyok saat dihubungi IDN Times.

Yoyok mengatakan dirinya tak memahami proses verifikasi BSU, yang pada akhirnya membuat tak semua karyawan Waroeng SS mendapatkan bantuan langsung tunai tersebut.

"Habis-habisan kami membangun 4000-an orang menjadi satu keluarga, satu barisan, satu komando untuk sejahtera bersama rusak karena bantuan-bantuan langsung yang verifikasinya kami tidak paham," ujar Yoyok.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya