Pemerintah Ajak Petani Kopi Bergabung untuk Lawan Tengkulak
Petani kopi tidak akan tertipu lagi oleh tengkulak nakal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyarankan petani kopi untuk bergabung agar skala ekonomi petani kopi meningkat. Hal tersebut disampaikan kementerian mengingat nasib petani kopi saat ini masih dipengaruhi harga yang ditentukan tengkulak.
Kopi saat ini semakin digemari oleh masyarakat dan banyak orang yang mulai berlomba-lomba membuka usaha kopi karena peluang yang begitu besar. Tapi, bagaimana dengan nasib petani kopi? Apakah mereka menikmati keuntungan yang sama dengan para pengusaha kopi?
Selama ini, petani kopi belum dapat menikmati keuntungan optimal karena selisih harga yang diambil tengkulak. Dilansir dari Antara, pendiri Koperasi Kopi Mitra Malabar, Dhanny Rhismayaddi, mengatakan para tengkulak biasanya mengambil kopi gabah dengan harga seperempat dari harga kopi tersebut.
Baca Juga: Petani Kopi Sipirok Belajar Pengolahan Kopi Sampai ke Bener Meriah
1. Jika dilakukan sendiri, petani kopi akan sulit bersaing
Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit mengatakan jika petani kopi menawarkan produksi yang terbatas secara individu, petani kopi akan sulit untuk bersaing mendapatkan harga yang tinggi.
Victoria menyarankan agar petani kopi berkumpul bersama menjual produknya melalui koperasi dan melakukan edukasi kepada petani kopi. Dengan begitu, petani kopi juga dapat berperan penting dalam usaha kopi.
Baca Juga: Perangi Tengkulak, Barista hingga Petani Kopi Belajar Bareng