TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapitalisme: Pengertian, Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kelemahan

Apa itu kapitalisme?

ilustrasi memberi dan menerima uang koperasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Belakangan ini, mungkin Anda sering mendengar istilah kapitalisme. Istilah ini memang banyak diperbincangkan dan banyak tertulis di buku terkait kondisi politik dan ekonomi di suatu negara.

Lalu, apa sih sebenarnya kapitalisme itu? Bagaimana kapitalisme di Indonesia? Nah, langsung saja simak pembahasan lengkap seputar kapitalisme di bawah ini.

1. Pengertian Kapitalisme

Pexels.com/Pixabay

Untuk lebih mengetahui lebih lengkap tentang kapitalisme, berikut ini rangkuman lengkap beberapa pengertian kapitalisme menurut para ahli.

1. Karl Marx

Kapitalisme merupakan sebuah sistem di mana kebijakan pasar dan harga barang ditentukan oleh pemilik modal, hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

2. Adam Smith

Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang bisa mensejahterakan masyarakat di sebuah negara apabila pemerintah tidak mengintervensi kebijakan.

3. Max Weber

Kapitalisme merupakan sebuah sistem ekonomi yang berlaku pada suatu pasar demi memperoleh keuntungan yang maksimal dengan kegiatan tukar menukar yang dilakukan di pasar.

4. Presiden RI Pertama Ir. Soekarno

Kapitalisme merupakan suatu sistem sosial yang muncul di masyarakat karena cara produksi yang memisahkan antara alat produksi dan kaum buruh.

Demikian pengertian kapitalisme menurut para ahli. Secara singkat, kapitalisme dapat diartikan sebagai sebuah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada rakyatnya dalam melakukan kegiatan ekonomi demi mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Kemudian, dalam sistem ekonomi ini, setiap individu memiliki hak penuh untuk mengambil manfaat atas keuntungan yang didapatkan dalam bentuk kekayaan sebagai alat produksi. Negara atau pemerintah tidak ikut campur atau melakukan intervensi dalam sistem ekonomi kapitalisme.

Namun, negara berperan dalam memastikan keberlangsungan usaha atau kelancaran perekonomian. Yang dengan kata lainnya, pemerintah di sini berperan dalam mengawasi para pengusaha dalam menjalankan usahanya di negara.

2. Ciri-ciri Kapitalisme

ilustrasi seseorang memegang uang (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Menurut Umer Chapra, ciri-ciri kapitalisme ada lima di antaranya sebagai berikut :

  1. Dalam hal ini percaya bahwa ekspansi kekayaan dalam waktu yang cepat, produksi yang maksimum, serta pemuasan keinginan sesuai dengan preferensi individu yang penting bagi kesejahteraan.
  2. Kebebasan bagi tiap individu dalam menimbun kekayaan pribadi dan mengaturnya sebagai bentuk inisiatif dari individu itu sendiri.
  3. Inisiatif dari tiap individu dan pengambilan keputusan dalam pasar bebas sebagai syarat efisiensi alokasi sumber daya yang optimum.
  4. Tidak ada peran pemerintah atau nilai kolektif dalam alokasi efisiensi dan keadilan distribusi.
  5. Pemenuhan kepentingan pribadi secara otomatis bagi individu akan memenuhi kepentingan sosial.

3. Kelebihan Kapitalisme

Berikut ini adalah kelebihan kapitalisme di antaranya yaitu:

  1. Efisien dalam mendistribusikan barang maupun menggunakan sumber daya.
  2. Setiap individu jadi lebih kreatif dalam memasarkan usahanya dan dapat bersaing dengan kompetitor lain.
  3. Pertumbuhan ekonomi yang cepat karena terdapat persaingan pasar di dalamnya.
  4. Adanya penghargaan bagi tiap individu dalam menjalankan bisnisnya.
  5. Konsumen dapat mengendalikan pasar karena terdapat persaingan harga yang terjadi bagi tiap-tiap usaha.

4. Kelemahan Kapitalisme

(Ilustrasi uang) IDN Times/Sukma Shakti

Berikut ini adalah kelemahan kapitalisme di antaranya yaitu:

  1. Munculnya pasar persaingan monopolistik dan pasar persaingan tidak sempurna.
  2. Persaingan dapat menimbulkan ketidakadilan bahkan munculnya konflik karena pemimpin pasarnya merupakan pengusaha besar.
  3. Ekonomi jadi berorientasi pada uang sehingga perusahaan berambisi memperoleh keuntungan sebesar besarnya.
  4. Profit atau keuntungan dijadikan sebagai tujuan utama dalam berbisnis, sehingga perusahaan akan berorientasi dengan laba.
  5. Kesenjangan dalam distribusi antar individu dan sarana produksi yang hanya terfokus pada satu kelompok itu saja.
  6. Timbulnya krisis dan merajalelanya kejahatan karena meningkatnya angka akibat pihak produsen ini berhenti berproduksi.

Baca Juga: Depresi Ekonomi: Pengertian, Tanda-tanda, dan Dampaknya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya