Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Setelah ada komentar yang mengatakan anak yang diwawancara Kevin Satria adalah anak petinggi WIKA, pengguna media sosial X @robe_718 melontarkan kritik pedas. Dia mengatakan WIKA sedang merugi dan bermasalah, sementara petingginya memiliki harta melimpah. Sebab, harga dari satu unit Mercedes Benz G-Class AMG G 63 itu di atas Rp5 miliar.
“Anak dari salah satu pejabat BUMN WIKA yang bermasalah itu nge-spill harta bapaknya buat dapetin Rp50 ribu. @brorondm ini WIKA merugi dan bermasalah, tapi harta pejabatnya berlimpah,” tulis akun @robe_718.
Berdasarkan laporan keuangan WIKA, perusahaan masih mencatatkan kerugian Rp7,12 triliun sepanjang 2023. Angka itu naik hingga lebih dari 11 ribu persen, dibandingkan kerugian pada 2022 yang di angka Rp59,59 miliar.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengatakan faktor utama penyumbang kerugian WIKA adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh, di mana WIKA tergabung dalam konsorsium BUMN, yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang menjadi pemegang saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
“Kita itu memang yang paling besar karena dalam penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pak, yang memang dari penyertaan saja kita sudah Rp6,1 triliun, kemudian yang masih dispute atau kita belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun, Pak. Sehingga hampir Rp12 triliun," kata Agung Budi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (8/7/2024).