WIKA Gedung Raup Laba Bersih Rp18,61 Miliar pada Q2 2024

- WEGE mencatatkan laba bersih Rp18,61 miliar, naik 318,67% (QoQ) dari kuartal sebelumnya.
- Pendapatan WEGE sebesar Rp1,38 triliun berasal dari segmen konstruksi, industri, dan konsesi.
- Total aset WEGE sebesar Rp5,06 triliun dengan penurunan total liabilitas 17,31% dari tahun sebelumnya.
Jakarta, IDN Times - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) membukukan kinerja positif hingga kuartal II-2024. Anak usaha Wijaya Karya ini berhasil mencatatkan laba pertumbuhan laba bersih menjadi lebih dari Rp18 miliar per 30 Juni 2024.
"WEGE mencatatkan pertumbuhan yang positif pada laba bersih sebesar Rp18,61 miliar, naik 318,67 persen (QoQ) dari kuartal I-2024 sebesar Rp4,44 miliar," kata Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita dalam public expose live 2024, Jumat (30/8/2024).
Jika dibandingkan secara tahunan dengan kuartal II-2023, laba bersih WEGE tumbuh 5,99 persen. "Kenaikan tersebut ditopang oleh kenaikan pada laba ventura bersama dari proyek Kerja Sama Operasi (KSO) WEGE," kata Hadian.
1. Capaian pendapatan WEGE

WEGE juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,38 triliun yang berasal dari segmen pendapatan konstruksi Rp1,26 triliun, pendapatan industri Rp90,33 miliar, dan pendapatan konsesi Rp32,52 miliar.
Di sisi lain, pencapaian laba bruto WEGE sebesar Rp104,65 miliar atau Gross Profit Margin 7,58 persen mengalami kenaikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 6,97 persen.
"Segmen Konstruksi menjadi kontribusi utama pendapatan WEGE, sementara segmen Industri Modular dan Konsesi juga memberikan kontribusi positif. Revenue Stream ini mencerminkan salah satu strategi perusahaan yang telah berjalan dengan baik untuk mencapai sasaran pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan," ujar Hadian.
2. Total aset WEGE

Sementara itu per 30 Juni 2024, WEGE mencatatkan total aset sebesar Rp5,06 triliun, total ekuitas sebesar Rp2,57 triliun dengan total liabilitas yang mengalami penurunan 17,31 persen dari 2023. Hadian mengatakan, penurunan total liabilitas tersebut berasal dari adanya penurunan liabilitas jangka pendek pada utang usaha WEGE sebesar 35,08 persen.
Dengan begitu, kinerja rasio keuangan WEGE yang ditunjukkan dari Debt to Equity Ratio (DER) mengalami penurunan menjadi 0,96x, Gearing Ratio 0,09x, dan Current Ratio 216,05 persen. Kinerja tersebut dapat menunjukan fundamental likuiditas WEGE yang sehat.
“Pencapaian kinerja WEGE yang positif merupakan bentuk komitmen kami terhadap stakeholders maupun shareholders melalui langkah -langkah strategis yang dilakukan perusahaan yaitu selektif terhadap pemilihan pelanggan/partner yang memenuhi kriteria bankable, skema pembayaran monthly progress dan terdapat down payment sehingga cash flow dan working capital berjalan dengan sehat," tutur Hadian.
"Selain itu perusahaan akan memperkuat pengembangan dan optimalisasi bisnis Modular sebagai bagian dari backward strategy Perusahaan guna menopang kinerja. Guna men-support pelaksanaan proses bisnisnya, Perusahaan akan menguatkan implementasi teknologi BIM dan penerapan SAP, dengan memperhatikan implementasi manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan/GCG dalam setiap aktivitas proses bisnis," sambung dia.
3. WEGE catat kontrak baru Rp1,21 triliun

Di sisi lain, WEGE pun mampu mengamankan kontrak baru senilai lebih dari Rp1 triliun per Juli 2024. Capaian tersebut tumbuh 31 persen dibandingkan periode sama tahun lalu alias secara year on year (yoy).
"Pencapaian kontrak baru senilai Rp 1,21 triliun hingga Juli 2024 ini merupakan cerminan dari komitmen WEGE untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan infrastruktur nasional. Pertumbuhan 31 persen yoy yang berhasil kami capai menjadi bukti bahwa strategi kami untuk berfokus pada proyek-proyek berkualitas, baik di sektor pemerintah, BUMN, maupun swasta, berjalan dengan baik," tutur Hadian.
Hadian menambahkan, pihaknya pun optimistis dapat menjaga momentum tersebut dan terus memberikan hasil positif bagi para pemegang saham WEGE dan pemangku kepentingan lainnya.