Direktur Utama PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, ancaman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk mengenakan tarif 100 persen pada negara-negara BRICS jika mereka mencari alternatif selain dolar AS telah melemahkan mata uang negara-negara tersebut.
"Ancamannya merusak mata uang blok tersebut dan mendorong dolar naik karena para pedagang mengkhawatirkan kebijakan proteksionis yang lebih ketat dari AS di bawah Trump," ujarnya.
Para pedagang khawatir akan kebijakan proteksionis yang lebih ketat dari AS di bawah kepemimpinan Trump. Pekan lalu, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada China, Kanada, dan Meksiko. Itu dapat memicu kembali perang dagang global.
"Selain itu, ketidakpastian atas inflasi jangka panjang yang lebih tinggi di bawah Trump yang dapat membuat suku bunga tetap tinggi," ujarnya.