Jakarta, IDN Times - Dua anggota Kongres Amerika Serikat (AS) mendesak Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) untuk menghapus saham sejumlah perusahaan China, termasuk Alibaba Group, dari bursa saham AS. Desakan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing, dengan alasan kekhawatiran terhadap keamanan nasional.
Financial Times melaporkan, perusahaan-perusahaan tersebut diduga memiliki hubungan dengan militer China. Dua anggota Partai Republik, John Moolenaar dan Rick Scott mengirim surat resmi kepada Ketua SEC Paul Atkins pada Jumat (2/5/2025).
Dalam suratnya, mereka menuntut penindakan terhadap 25 perusahaan China yang disebut menggunakan dana investor AS untuk kepentingan strategis pemerintah China. Perusahaan besar seperti Baidu, JD.com, dan Weibo turut masuk dalam daftar.
Langkah ini mengundang kekhawatiran investor karena sekitar 100 perusahaan China dengan nilai kapitalisasi pasar sekitar 1 triliun dolar AS (Rp16,4 kuadriliun) tercatat di Bursa AS. Jika penghapusan saham terjadi, potensi dampaknya terhadap arus modal global dinilai sangat signifikan.