Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto menilai pemerintah belum siap secara sistem untuk mengantisipasi dampak rantai pasok dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Lemahnya perencanaan ini berdampak pada harga bahan pangan pokok seperti ayam dan telur yang kian melonjak.
Data Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi pangan Oktober (month to month) mencapai 0,28 persen, dengan salah satu komoditas penyumbang inflasi yakni telur ayam ras (4,43 persen) dan daging ayam ras (1,13 persen). Pemerintah beralasan lonjakan ini akibat peningkatan permintaan bahan pangan dari program MBG. Namun menurut Edy, justru di sinilah letak persoalannya.
“Program MBG mestinya disertai perhitungan matang terhadap kebutuhan bahan baku di setiap daerah. Setiap Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) berdiri berarti ada tambahan kebutuhan ayam, telur, ikan, sayur, dan buah. Jumlahnya bisa dihitung. Tapi ketika pemerintah tidak menyiapkan itu, dampaknya adalah kekurangan pasokan dan harga yang melambung,” ujar Edy kepada wartawan, Kamis (5/11/2025).
Selain itu, menurutnya, lemahnya kebijakan ini juga memberikan efek domino, karena menekan daya beli masyarakat, terutama kelas pekerja dan keluarga berpenghasilan tidak tetap.
