Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
commons.wikimedia.org/Yogwi21

Kupang, IDN Times - Angkasa Pura I mendukung pengembangan potensi wisata di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagai bentuk nyata, Angkasa Pura I menyiapkan Rp400 miliar untuk pengembangan bandar udara di NTT.

Untuk membahas masalah ini, Angkasa Pura I mengadakan Talkshow Collaborative Destination Development (CDD) di Kupang pada Selasa (11/12). 

1. Acara ini diadakan untuk membahas bersama hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memajukan NTT

IDN Times/Margith Juita Damanik

Talkshow CDD itu mengambil tema "Explore The Amazing Destination at East Nusa Tenggara" dan berlokasi di Aston Hotel & Convention Center, Kupang, Selasa (11/12).

Focus Group Discussion (FGD) ini diinisiasi oleh Angkasa Pura I sejak tahun 2015. Tujuannya adalah untuk mendukung program pemerintah mengenai pariwisata dan bisnis daerah, mengembangkan ecotourism dan memperkenalkan budaya tourism friendly, pembangunan berkelanjutan serta percepatan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata.

2. Perbesar bandara El Tari

IDN Times/Margith Juita Damanik

Salah satu kendala yang dihadapi NTT adalah kurangnya kapasitas dan daya tampung bandar udara. Termasuk, Bandar Udara El Tari, Kupang.

Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi berjanji akan memperbesar kapasitas Bandara El Tari, Kupang. 

3. Angkasa Pura I tekankan peran penting Kota Kupang sebagai gerbang utama bagi NTT

IDN Times/Margith Juita Damanik

Tak hanya sekedar wacana, Angkasa Pura I mengambil langkah konkrit dengan menganggarkan dana sebesar Rp400 miliar untuk pengembangan bandara El Tari, Kupang.

Faik Fahmi juga menegaskan bahwa Kota Kupang adalah gerbang utama bagi NTT, baik dalam mendukung kegiatan ekspor-impor maupun sebagai kota penghubung pariwisata. 

"Di mana konektivitas udaranya dikontribusi oleh penerbangan perintis intra 13 bandara. Per Desember 2018, setidaknya terdapat 258 penerbangan per minggu (outbound) dari Kupang dengan kapasitas sebesar 24.255 kursi," kata Faik Fahmi.

4. Fasilitas dan insentif untuk menarik maskapai ke Kupang

IDN Times/Margith Juita Damanik

Untuk mendukung target wisatawan serta peningkatan lalu lintas pesawat dari dan menuju Kupang melalui Bandara El-Tari, Angkasa Pura I memberikan insentif penuh untuk biaya landing fee kepada maskapai yang membuka rute baru. Bebas biaya landing fee ini berlangsung selama 6 bulan serta bebas biaya promosi di bandara selama 1 bulan.

Insentif full biaya landing fee juga diberikan kepada maskapai yang membuka rute baru di Bandara Pattimura, Ambon dan Bandara Frans Kaisiepo, Biak. “Kami berharap upaya yang kami lakukan ini dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif dan pariwisata di NTT,” tambah Faik.

5. Pertahankan kearifan lokal di NTT

commons.wikimedia.org/Yogwi21

Tak sembarang mendandani Bandara El Tari, Angkasa Pura I sudah menyiapkan konsep menarik untuk bandara yang satu ini. Tak hanya diperbesar, bandara ini juga dipertahankan kearifan lokalnya.

Sentuhan-sentuhan keindahan Kupang tak dihilangkan dari Bandara El Tari yang baru kelak. Justru budaya NTT akan semakin diperkenalkan di bandara El Tari, Kupang.

Editorial Team