Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Bank of Japan (BOJ) adalah bank sentral Jepang yang bertanggung jawab atas penerbitan dan pengelolaan mata uang serta surat berharga.
  • BOJ memiliki 15 departemen di kantor pusatnya, 32 cabang, dan 14 kantor lokal.
  • Bank ini menentukan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas harga melalui instrumen operasional seperti operasi pasar uang.

Jakarta, IDN Times - Bank of Japan (BOJ) adalah bank sentral Jepang yang berkantor pusat di distrik bisnis Nihonbashi, Tokyo. BOJ bertanggung jawab atas penerbitan dan pengelolaan mata uang serta surat berharga.

Dilansir Investopedia, BOJ juga bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan moneter, menjaga stabilitas sistem keuangan Jepang, serta menyediakan layanan penyelesaian dan kliring.

Seperti bank sentral pada umumnya, BOJ juga mengumpulkan dan menyusun data ekonomi serta menghasilkan penelitian dan analisis ekonomi.

1. Sejarah singkat Bank of Japan

Ilustrasi Bank (IDN Times/Arief Rahmat)

Bank of Japan menerbitkan uang kertas pertama kalinya pada tahun 1885 dan, kecuali pada masa singkat setelah Perang Dunia Kedua, terus beroperasi sejak saat itu.

Kantor pusat bank sentral di Nihonbashi terletak di lokasi yang dulunya merupakan tempat pencetakan emas bersejarah, yang tidak jauh dari distrik Ginza, atau pencetakan perak di kota tersebut.

2. Tugas Utama BoJ

ilustrasi memberikan contoh yang baik dalam mengelola uang (freepik.com/freepik)

Berikut ini tugas utama Bank of Japan yaitu:

  • Kebijakan Moneter: BoJ merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Ini termasuk pengaturan suku bunga dan pengelolaan pasokan uang di pasar.
  • Penerbitan Uang: Bank ini bertanggung jawab untuk mencetak dan mengatur sirkulasi yen, memastikan bahwa pasokan uang sesuai dengan kebutuhan ekonomi.
  • Pengawasan Sistem Keuangan: BoJ mengawasi lembaga keuangan untuk menjaga kesehatan sistem perbankan dan memastikan kelancaran pembayaran di seluruh sektor ekonomi.
  • Penelitian Ekonomi: Bank ini melakukan penelitian dan analisis data ekonomi untuk mendukung pengambilan keputusan kebijakan moneter.
  • Intervensi Pasar Valuta Asing: BoJ terlibat dalam pasar valuta asing untuk mempengaruhi nilai tukar yen, yang berdampak pada daya saing ekspor Jepang.

3. Struktur organisasi Bank of Japan

ilustrasi pergantian direksi (IDN Times/Nathan Manaloe)

BOJ dipimpin oleh seorang gubernur. Selain gubernur, ada juga dua deputi gubernur, enam anggota Dewan Kebijakan, tiga atau lebih auditor, beberapa penasihat, dan enam atau kurang direktur eksekutif yang memimpin BOJ.

Semua pejabat tersebut termasuk dalam Dewan Kebijakan, yang merupakan badan pengambil keputusan Bank.

Dewan menetapkan pengendalian mata uang dan moneter, prinsip dasar operasi Bank, dan mengawasi tugas para pejabat Bank, kecuali auditor dan penasihat. Dewan Kebijakan tersebut mencakup gubernur, dua deputi gubernur, auditor, direktur eksekutif, dan penasihat.

BOJ memiliki 15 departemen di kantor pusatnya, 32 cabang, dan 14 kantor lokal.

4. Kebijakan moneter Bank of Japan

ilustrasi mata uang yen Jepang zaman dahulu (Wikimedia Commons)

Bank of Japan menentukan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas harga. Bank ini mengatur suku bunga untuk tujuan pengendalian mata uang dan moneter melalui instrumen operasional seperti operasi pasar uang.

Kebijakan moneter diputuskan oleh Dewan Kebijakan dalam Rapat Kebijakan Moneter (MPM). Dalam MPM, Dewan Kebijakan membahas kondisi ekonomi dan keuangan nasional, menetapkan pedoman operasi pasar uang, serta sikap kebijakan moneter Bank untuk waktu dekat.

MPM diadakan delapan kali setahun selama dua hari. Keputusan kebijakan moneter diambil melalui pemungutan suara mayoritas dari sembilan anggota Dewan Kebijakan, yang terdiri dari Gubernur, dua Deputi Gubernur, dan enam anggota lainnya.

Bank menggunakan penelitian dan analisis mendalam mengenai kondisi ekonomi dan keuangan dalam memutuskan kebijakan moneternya.

Editorial Team