ilustrasi biaya (pexels.com/Karolina Grabowska)
Dengan mengetahui apa itu depresiasi, di dalamnya terdapat empat metode yang kerap digunakan. Berikut beberapa metode yang dapat diaplikasikan yaitu:
1. Metode Garis Lurus atau Staright Line Method
Metode ini seringkali digunakan untuk melakukan perhitungan pada beban penyusutan yang terjadi. Metode garis lurus lebih fokus terhadap penyusutan yang berfungsi dari waktu bukanlah melihat penggunaannya.
Rumus Menghitungnya yaitu:
- Biaya Penyusutan = (Biaya Pendapatan Aset – Nilainya Residu) atau (Masa dari Manfaat Aset)
- Beban Penyusutan = (Rp 500 juta – Rp 50 juta) atau 5 tahun = 90 juta
Akan tetapi, penggunaan metode garis lurus dianggap kurang realistis karena penggunaan dan manfaat aset diasumsikan selalu tetap pada tiap tahunnya
2. Metode Beban Menurun atau Double Declining Method
Metode kedua adalah metode penyusutan yang dilakukan dengan cepat untuk mengalokasikan beban penyusutan lebih tinggi daripada tahun awal. Bebannya lebih rendah pada periode berikutnya, sehingga fokus utamanya yaitu beban penyusutan yang lebih banyak di awal tahun karena menurunnya aktiva di tahun itu.
3. Metode Aktivitas
Pengasumsian penyusutan yang mempunyai fungsi atas produktivitas serta penggunaan sehingga bukan melihat dari segi waktu. Untuk menentukan umur penyusutan pada mesin produksi tidak mempunyai permasalahan karena penggunaannya cenderung sangat mudah pengukurannya.
Contohnya pada mesin produksi yang telah dipakai 4 ribu jam pada tahun pertama yang diasumsikan bahwa total mesin produksinya mempunyai kapasitas bekerja hingga 30 ribu jam, maka perhitungan beban penyusutan yaitu:
Beban penyusutan = ((500 juta – 50 juta) x 4.000) / 30.000 = 60 juta.
Namun pada metode aktivitas mempunyai kekurangan karena kurang tepat dipakai pada saat situasi penyusutannya mengacu pada waktu dan bukan dari aktivitas.
4. Metode Depresiasi Khusus
Depresiasi mempunyai fungsi yaitu guna mengetahui penyusutan manfaat aset pada perusahaan. Akan tetapi, terdapat perusahaan yang tidak bisa melakukan pemilihan metode di atas karena aktivanya memiliki karakteristik lebih unik seta butuh penerapan secara khusus.
Terdapat 2 metode khusus yang bisa digunakan pada kasus tersebut:
- Metode kelompok ataupun gabungan yang seringkali dipakai untuk aktiva homogen dan mempunyai fungsi hampir sama.
- Metode campuran atau kombinasi dapat digunakan dengan menyesuaikan keinginan dan kebutuhan dari akuntan itu sendiri.