Perbedaan bisnis dan usaha berdasarkan perilaku terhadap karyawan (pexels.com/vlada-karpovich)
Dalam penerapannya, prakiraan memiliki dua metode yang terbagi menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif merupakan penerapan yang dilakukan berdasarkan analisis secara deskriptif dan pendapat-pendapat yang diambil, sedangkan penerapan kuantitatif dilakukan berdasarkan hitungan secara sistematis.
Berikut penjelasan dari dua metode tersebut:
1. Prakiraan kuantitatif
Dalam menerapkan prakiraan kuantitatif ada beberapa metode yang kerap kali digunakan, yaitu sebagai berikut:
a. Time series
Metode pertama merupakan metode yang dilakukan untuk memperkirakan dengan data yang ada di masa lalu melalui sebuah variabel atau kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu yang waktunya berurutan. Seperti hari, minggu, bulan, dan tahun.
Untuk menggunakan metode time series terdapat dua alat analisis yaitu dekomposisi dan pemulusan.
- Pemulusan merupakan prediksi yang didasarkan kepada rata-rata kesalahan masa lalu. Caranya dengan menambahkan persentase kesalahan prakiraan sebelumnya, yang didapatkan dari perbedaan antara nilai sebenarnya dengan nilai prediksinya.
- Dekomposisi merupakan prediksi atau perkiraan yang didasarkan dengan membagi data waktu masa lalu menjadi beberapa komponen. Komponen tersebut adalah tren, musiman, skulus, dan hal-hal acak yang mempengaruhi, setelahnya dikombinasikan dengan prakiraan dari komponen-komponen tadi kecuali komponen acak.
b. Metode kausal
Metode berikutnya merupakan metode prakiraan yang merupakan model dari sebab-akibat permintaan yang diramalkan dengan beberapa variabel lain yang dirasakan akan berpengaruh. Misalnya, permintaan penjualan sepatu baru mungkin karena banyaknya populasi, jenis kelamin, pendapat masyarakat, budaya daerah, dan bulan-bulan khusus.
Model pengalaman yang diusulkan nantinya merupakan kumpulan dari variabel-variabel tersebut yang dianalisis dan ditemukan validitasnya. Metode kausal dilakukan ketika sulit diketahui variabel-variabel apa yang akan mempengaruhi.
2. Prakiraan kuliatatif
Prakiraan kualitatif merupakan metode yang memiliki sifat objektif dibandingkan metode kuantitatif. Hal ini karena metode kualitatif dipengaruhi besar oleh latar belakang dari beberapa orang seperti pendidikan, intuisi, emosi, dan lainnya.
Sehingga biasanya dengan menggunakan prakiraan kualitatif hasil dari setiap orang berbeda. Berikut dibawah ini adalah beberapa teknik yang dipakai untuk melakukan metode prakiraan kualitatif:
a. Survei pasar
Teknik yang pertama sering kali dilakukan dengan meminta pendapat dari beberapa konsumen yang potensial yang memiliki rencana pembelian pada periode pengamatan yang berlangsung. Survei pasar dapat dilakukan dengan banyak cara seperti kuesioner, panggilan telepon, ataupun wawancara langsung.
b. Opini dari eksekutif
Teknik berikutnya dengan meminta pendapat dari kelompok yang lebih kecil namun berpotensial yaitu kepada manajer pemasaran, manajer teknik, manajer keuangan, manajer produksi, hingga manajer logistik. Hasil-hasil dari pendapat tersebut akan digabungkan lalu dibuat model statistik prakiraan.
c. Gabungan tenaga penjualan
Teknik selanjutnya merupakan teknik yang dalam penerapannya harus menggabungkan seluruh tenaga penjualan pada setiap daerah masing-masing yang nantinya akan digabungkan pada tingkatan provinsi maupun nasional. Prakiraan yang didapatkan harus dipertimbangkan dengan sangat baik karena orang-orang tersebut merupakan orang-orang yang berpengalaman secara langsung di wilayahnya.