Jakarta, IDN Times – Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana tarif baru terhadap impor panel surya dari Kamboja, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Langkah ini diambil setelah penyelidikan menemukan indikasi dumping dan subsidi tidak adil oleh perusahaan asal China yang beroperasi di kawasan tersebut. Tarif yang diajukan bervariasi, dengan Kamboja menghadapi tarif tertinggi hingga 3.521 persen.
Investigasi dimulai tahun lalu menyusul aduan dari Hanwha Qcells, First Solar, dan beberapa produsen kecil di AS. Mereka menuduh perusahaan China menjual panel surya di bawah harga produksi melalui pabrik di Asia Tenggara. Langkah ini dianggap melanggar aturan perdagangan dan merugikan industri dalam negeri.
“Ini adalah kemenangan yang menentukan bagi manufaktur Amerika dan menegaskan apa yang telah lama kita ketahui bahwa perusahaan tenaga surya yang berkantor pusat di China telah menipu sistem,” kata penasihat utama American Alliance for Solar Manufacturing Trade Committee, Tim Brightbill, dikutip dari BBC, Rabu (23/4/2025).
Komite itu mendesak pemerintah untuk menyelidiki sejak awal kasus ini.