Infografis 15 Daftar Ekspor RI yang Paling Terdampak Tarif Trump (IDN Times/Aditya Pratama)
Namun, menurut Ekonom Senior Natixis, Trinh Nguyen, kebijakan tarif resiprokal tak adil bagi negara-negara berkembang, termasuk negara-negara di Asia.
Sejumlah negara di Asia memang mengenakan tarif terhadap barang yang diimpor dari AS. Namun, harga barang-barang itu jauh lebih tinggi dibandingkan harga barang yang diekspor ke AS.
“Mengingat barang-barang AS jauh lebih mahal, dan daya beli lebih rendah untuk negara-negara yang menjadi sasaran tarif tertinggi, pilihan tersebut tidak optimal,” kata Nguyen.
Dia menyontohkan Vietnam yang mencatatkan surplus perdagangan terbesar keempat dengan AS. Sebelum Trump mengumumkan tarif resiprokal, negara itu telah menurunkan tarif terhadap barang impor AS.
“Vietnam, misalnya, menonjol karena memiliki surplus perdagangan terbesar keempat dengan AS dan telah menurunkan tarif terhadap AS sebelum pengumuman tarif tanpa penangguhan apa pun,” ucap Nguyen.
Sehingga, dia melihat rumus tarif di atas bukanlah resiprokal, melainkan rumus ketidakseimbangan perdagangan.
“Hal ini membuat Asia, khususnya negara-negara Asia yang lebih miskin, sangat sulit untuk memenuhi permintaan AS untuk mengurangi tarif dalam jangka pendek karena patokannya adalah membeli lebih banyak barang Amerika daripada yang mereka ekspor ke AS,” tutur Nguyen.