Ilustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menolak klaim bahwa negaranya menjadikan energi senjata untuk melawan Eropa.“Bahkan selama bagian tersulit dari Perang Dingin, Rusia secara teratur telah memenuhi kewajiban kontraktualnya dan memasok gas ke Eropa,” kata Putin kepada CNBC pada Oktober.
Namun, Hochstein mengatakan referensi tentang jumlah kontrak adalah alasan saja karena tingkat tersebut harus menjadi dasar, bukan batas maksimum, dalam hal pasokan energi yang sesuai.
“Fakta bahwa harga naik ke level tertinggi dalam sejarah berarti ada permintaan yang tidak terpenuhi, dan produsen harus memberikan pasokan di atas dan di luar kewajiban kontraktual untuk menurunkan harga,” katanya.
Dia menambahkan bahwa Rusia sebagai pemasok energi memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan pasokan untuk membantu importir mempertahankan aktivitas ekonomi yang normal sehingga pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tidak akan terpengaruh oleh harga minyak atau gas yang tinggi.
“Rusia tidak dapat mengklaim sebagai pemasok yang dapat diandalkan tetapi tetap hanya memberikan sesuai tingkat kontraktual,” katanya.
Namun, Hochstein mengakui negara itu tidak melanggar hukum apa pun. Tapi dia juga mengatakan tampaknya kebijakan energi Rusia juga ingin memanfaatkan krisis yang terjadi.
“Sayangnya, saya pikir begitulah perilaku mereka,” katanya.