Dihantui Krisis Energi, Harga Listrik Jepang Dekati Level Tertinggi

Jakarta, IDN Times – Harga listrik di Jepang naik ke level tertinggi dalam hampir 10 bulan pada Senin (1/11/2021). Kenaikan itu terjadi di tengah kenaikan harga gas alam cair (LNG) dan batu bara global, bahan bakar utama untuk memasok pasar listrik negara itu yang senilai 150 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Meski harga batubara dan LNG telah turun dari rekor tertingginya di Asia, harganya tetap tinggi saat Jepang terus melakukan pembelian untuk menjaga stok tetap tinggi untuk musim dingin mendatang. Permintaan pun diperkirakan akan tetap tinggi.
1. Harga listrik Jepang
.jpg)
Pada Senin, harga pengiriman listrik untuk Selasa pagi mencapai 55 yen (0,48 dolar AS) per kilowatt hour (kWh). Ini merupakan rekor harga tertinggi sejak akhir Januari, menurut Channel News Asia.
Pedagang mengatakan harga LNG yang lebih tinggi mulai merembes ke pasar listrik lokal.
2. Memastikan pasokan listrik

Akhir pekan lalu, sumber industri mengatakan kepada Reuters bahwa para pembeli gas alam cair (LNG) Jepang sedang mencari kargo untuk memastikan mereka memiliki pasokan bahan bakar yang cukup untuk memenuhi permintaan pemanasan pada puncak musim dingin ini.
Sebelumnya pada musim dingin lalu, harga listrik Jepang mencapai rekor tertinggi dan jaringan listriknya hampir kolaps dalam krisis energi terburuk yang dialami negara itu sejak bencana Fukushima.
3. Jepang dibayangi krisis energi

Bulan lalu, Jepang diisukan bakal menjadi yang selanjutnya mengalami krisis energi. Ini karena harga listrik di Jepang telah naik ke level tertinggi sembilan bulan pada pertengahan Oktober. Kenaikan harga itu dipicu melonjaknya harga minyak global, gas alam cair (LNG) dan batu bara dunia.
Reuters melaporkan pada Selasa (12/10/2021) bahwa Jepang, yang mengimpor semua kecuali sebagian kecil dari kebutuhan energinya, terancam mengalami inflasi akibat kenaikan harga minyak, gas, dan batu bara. Inflasi grosir Jepang dilaporkan mencapai level tertinggi 13 tahun pada bulan September karena kenaikan harga komoditas global dan yen yang lemah mendorong naiknya biaya impor.
Namun Jepang telah melakukan langkah pencegahan. Persediaan LNG telah ditambah dan sekarang di atas 2,4 juta ton, sekitar 600 ribu ton lebih tinggi dari rata-rata empat tahun untuk tahun ini, kata kementerian industri Jepang.