Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera AS (unsplash.com/Ben White)
Bendera AS (unsplash.com/Ben White)

Intinya sih...

  • Latar belakang amandemen pada National Defense Authorization Act (NDAA) yang meminta Pentagon meninjau apakah BOE Technology Group, pemasok layar bagi produk Apple, perlu dimasukkan ke dalam daftar perusahaan militer China.

  • Pasar layar global yang kompetitif, namun kekhawatiran terhadap subsidi dan keterlibatan perusahaan seperti BOE dalam penyediaan teknologi krusial untuk sistem persenjataan Amerika.

  • Juru bicara Apple menolak memberikan komentar resmi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebuah usulan baru dalam Rancangan Undang-Undang Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengemuka di Kongres pada Jum'at (1/8/2025). Langkah ini meminta Departemen Pertahanan AS untuk menyelidiki apakah salah satu pemasok layar Apple, yakni BOE Technology Group, seharusnya ditetapkan sebagai perusahaan militer China.

Pada Sabtu (2/8/2025), isu ini menjadi sorotan setelah pengesahan tahap awal oleh komite utama Senat dan DPR. Jika disahkan, perusahaan yang masuk daftar tersebut tidak akan dilarang berbisnis di AS, tetapi secara bertahap akan dilarang memasok keperluan militer.

1. Latar belakang usulan pemeriksaan pemasok layar Apple

Rincian tentang amandemen pada National Defense Authorization Act (NDAA) terungkap. Amandemen tersebut meminta Pentagon meninjau apakah BOE Technology Group, pemasok layar bagi produk Apple, perlu dimasukkan ke dalam daftar perusahaan militer China sesuai Section 1260H NDAA.

“Langkah ini adalah respon serius terhadap risiko rantai pasok militer AS yang terlalu tergantung pada satu negara,” ujar salah satu anggota Komite DPR dalam pernyataan resminya, dilansir Reuters.

Pada September 2024, Ketua Komite Khusus DPR AS untuk Partai Komunis China, John Moolenaar, mengirim surat ke Menteri Pertahanan yang menyebut BOE awalnya didirikan sebagai perusahaan pemasok militer dan ikut serta dalam program pemerintah China bernama ‘military-civil fusion’.

“Ada risiko signifikan ketika pemasok utama perangkat militer AS memiliki keterkaitan erat dengan militer China.” ujar Moolenaar.

2. Dampak bisnis dan aspek keamanan nasional

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/chris robert)

Laporan dari lembaga NERA Economic Consulting menyatakan pasar layar global sangat kompetitif dan tidak ada satu entitas pun yang cukup kuat untuk mengganggu rantai pasok secara global. Namun, kekhawatiran di kalangan pembuat kebijakan AS tetap tinggi.

“Pemerintah China telah memberikan miliaran dolar subsidi dan insentif kepada perusahaan seperti BOE, yang bisa membahayakan rantai pasok militer AS saat terjadi ketegangan dua negara,” ujar Craig Singleton, analis di Foundation for Defense of Democracies, dilansir Times of India.

Pada Oktober 2024, surat resmi ke Pentagon juga menekankan bahwa BOE dan Tianma Microelectronics telah memperluas pangsa pasar layar dunia melalui subsidi negara serta terlibat dalam penyediaan teknologi krusial untuk sistem persenjataan Amerika.

“Kedua perusahaan memiliki sejarah panjang mendukung upaya militer People’s Liberation Army,” ungkap surat tersebut.

3. Reaksi Apple dan langkah selanjutnya pemerintah AS

Juru bicara Apple menolak memberikan komentar resmi atas wacana pemeriksaan ini, dan BOE juga tidak menyampaikan tanggapan kepada media. Proses pemeriksaan oleh Pentagon baru akan dimulai setelah RUU ini disahkan dan diperkirakan akan berlangsung beberapa bulan ke depan.

Pada Sabtu (2/8/2025), berbagai lembaga pemantau kebijakan menyatakan bahwa keputusan akhir kemungkinan akan diumumkan setelah Pentagon menyelesaikan kajiannya tahun ini.

Jika BOE dimasukkan dalam daftar perusahaan militer China, Apple harus merombak strategi rantai pasoknya untuk memenuhi peraturan yang akan mulai diberlakukan pada beberapa tahun mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team