Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penumpang pesawat terbang di bandara. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Ilustrasi penumpang pesawat terbang di bandara. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Jakarta, IDN Times - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aviasi dan Pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney buka suara terkait travel advice Pemerintah Australia kepada warganya yang ingin berwisata ke Indonesia.

Hal itu dikeluarkan Pemerintah Australia menyusul Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru saja disahkan oleh DPR RI. Di dalamnya terdapat larangan berhubungan seks di luar nikah bagi penduduk lokal maupun wisatawan asing.

Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria mengatakan sampai saat ini tidak ada penurunan jumlah wisatawan asing ke Indonesia. Sejalan dengan itu, tidak ditemukan pula pembatalan kedatangan ke Indonesia dari para turis asing, termasuk dari Australia.

"Data yang terjadi di bandara kita, khususnya untuk kedatangan internasional tidak terjadi penurunan, tidak ada juga cancellation. Kita lihat banyak turis asing datang, biasa aja, normal aja gitu," ucap Dony kepada awak media, di Jakarta, Senin (12/12/2022).

1. Travel advice Australia mesti disikapi dengan bijak

Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Dony pun meminta semua pihak saat ini menyikapi secara bijak travel advice yang dikeluarkan oleh Pemerintah Australia. Kebijakan itu bisa saja datang terkait persaingan industri pariwisata yang mulai pulih setelah tumbang akibat pandemik COVID-19.

"Kompetitor kita banyak, mereka merebutkan juga. Misalnya Australia jangan ke sini. Mereka inginnya Australianya ke Vietnam, ke Thailand. (Pariwisata) ini kan bisnis ya," ucap Dony.

2. InJourney ingin wisatawan asing terus berkunjung ke Indonesia

Turis asing menggunakan sepeda motor di Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dony kemudian menjelaskan parameter yang hendak dicapai pihaknya dalam industri pariwisata dalam negeri dari para wisatawan asing.

"Kita ingin terus meng-attract orang-orang dari luar negeri ke Indonesia. Tujuannya meningkatkan devisa kita dari sektor pariwisata," ucap dia.

3. Australia minta warganya berhati-hati berkunjung ke Indonesia

ilustrasi bendera Australia (pixabay.com/RebeccaLintzPhotography)

Mengutip news.com.au, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengeluarkan travel advice bagi warganya yang hendak berkunjung ke Indonesia.

Menurut pembaruan yang diunggak di website Smart Traveler, Pemerintah Australia menyebutkan, Parlemen Indonesia telah meloloskan revisi hukum pidana yang mencakup hukuman untuk kohabitasi dan seks di luar nikah.

"Wisatawan berhati-hatilah karena jika tidak kita dapat melihat beberapa situasi yang sangat tidak menguntungkan di mana kita harus memberikan bantuan konsuler kepada orang-orang yang tanpa sadar atau tidak sengaja melakukan hal yang salah," tulis pengumuman tersebut.

Editorial Team