Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salah satu portofolio proyek gedung yang dikerjakan PT PP (Persero) Tbk (PTPP). (dok. PT PP)

Intinya sih...

  • PTPP dan WIKA masih melakukan kajian internal terkait rencana merger
  • Hasil kajian akan menentukan waktu dan model penggabungan perusahaan

Jakarta, IDN Times - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membeberkan kelanjutan rencana penggabungan alias merger dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan kajian secara internal terkait program yang diinisiasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir itu.

“Saat ini kita mengikuti rencana program dari kementerian mengenai rencana penggabungan beberapa perusahaan karya di bawah Kementerian BUMN. Nah, kita tahap ini masih melakukan kajian,” kata Gede dalam Public Expose Live, Rabu (28/8/2024).

1. Hasil kajian akan menentukan waktu dan model penggabungan

Kantor Pusat PT PP (ptpp.co.id)

Gede mengatakan, dari hasil kajian itu, nantinya akan diketahui rekomendasi waktu yang dan juga model untuk penggabungan tersebut.

“Jadi hasil dari kajian ini yang akan menentukan arahnya kira-kira akan kapan, dan mau modelnya untuk holdingnya seperti apa,” tutur Gede.

2. PP-WIKA harus punya kondisi keuangan yang sehat

Kantor pusat PT Wijaya Karya (Persero Tbk (WIKA). (dok. WIKA)

Sebelumnya, Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad mengatakan, baik PTPP maupun WIKA harus dalam kondisi sehat untuk bisa dimerger.

“Apakah dimerger, subholding atau holding tentunya kondisinya harus dalam kondisi sehat baik PTPP maupun WIKA, sehingga jadinya dengan konsep apapun bisa memberikan kontribusi yang lebih baik,” tutur Novel dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PTPP di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

3. BUMN karya bakal kerjakan proyek sesuai spesialisasi

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Adapun merger di BUMN karya dimulai dari penggabungan PT Waskita Karya (Persero) Tbk ke dalam holding PT Hutama Karya (Persero). Kemudian, PT Adhi Karya (Persero) Tbk juga akan dimerger dengan PT Nindya Karya (Persero), dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, peleburan itu akan diiringi dengan klasifikasi proyek-proyek yang akan digarap ketiga perusahaan karya. Erick mengatakan, nantinya HK dan Waskita hanya fokus menggarap proyek jalan tol, non-tol, institutional building, dan hunian komersial.

Lalu, WIKA dan PT PP tak lagi menggarap jalan tol, tapi hanya fokus pada proyek pelabuhan, bandara, dan hunian atau perumahan, serta Engineering Procurement Construction (EPC).

“Lalu juga penggabungan Adhi Karya, Nindya Karya, mereka akan fokus kepada air, rel, dan juga tentu beberapa konteks lagi. Ini yang kita lakukan sebenarnya konsolidasi sekaligus penyehatan,” ucap Erick dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Editorial Team