PTPP Bidik Pendapatan Rp20,5 T, Kejar Proyek Rp32 T pada 2024

- PTPP menargetkan pendapatan Rp20,5 triliun sepanjang 2024, dengan pendapatan kuartal II-2024 baru mencapai 42,88% dari target.
- Perusahaan menargetkan pertumbuhan laba 3-5% sepanjang 2024, dengan laba hingga paruh pertama tahun ini tumbuh 16,77% year on year.
Jakarta, IDN Times - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menargetkan perolehan pendapatan sepanjang 2024 bisa mencapai Rp20,5 triliun. Hingga kuartal II-2024, perusahaan baru membukukan pendapatan Rp8,79 triliun, alias 42,88 persen dari target.
Adapun untuk laba, perusahaan menargetkan pertumbuhannya bisa mencapai 3-5 persen sepanjang 2024. Laba PTPP hingga paruh pertama tahun ini sebesar Rp1,14 triliun, tumbuh 16,77 persen dibandingkan periode yang sama di 2023 alias secara year on year (yoy).
1. PTPP kejar proyek Rp32 triliun sepanjang 2024

Selain itu, PTPP menargetkan perolehan kontrak proyek bisa mencapai Rp32 triliun sepanjang 2024.
Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto menyampaikan, per 25 Agustus 2024, perusahaan memiliki nilai kontrak baru Rp17,38 triliun. Kontrak itu terdiri dari proyek jalan dan jembatan (54 persen), gedung (28 persen), industri (14 persen), dan sisanya ialah dari bendungan, pelabuhan, dan lain-lain.
Sumber pendanaan kontrak baru itu berasal dari pemerintah (38 persen), swasta (38 persen), dan BUMN (24 persen).
“Target di semester II masih optimis akan sampai karena semester II, proyek IKN akan selesai tahun ini, mayoritas di sana. Ini akan men-drive (pendapatan) sisa tahun. Dan ada proyek di luar IKN, di jalan tol yang akan selesai tahun ini juga,” kata Agus dalam Public Expose Virtual, Rabu (28/8/2024).
2. PTPP antisipasi dampak tahun politik ke kinerja perusahaan

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara mengatakan, meski di tahun politik, di mana ada penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) pada Februari lalu, dan juga pilkada mendatang, PTPP bisa menjaga kinerja perusahaan.
Menurutnya, agenda lima tahunan di Indonesia itu sudah bisa diantisipasi perusahaan dengan optimalisasi proyek yang sudah masuk sebelumnya.
“Jadi perusahaan sudah mengantisipasi pilpres ini, salah satunya dengan mengoptimalkan order book yang ada. Di 2023, kita punya order book yang cukup besar, sehingga kita mengupayakan burning yang lebih cepat untuk menjadikan laba,” ujar Gede.
3. PTPP kembali ke bisnis utama

Kembali ke Agus, dia mengatakan, PTPP pada tahun ini menetapkan fokus untuk kembali ke bisnis utama (core business), yakni konstruksi. Hal itu dilakukan demi mencapai target kinerja perusahaan pada 2024.
“Bagaimana PP mencapai target yang sudah kita canangkan di 2024, memang korporat akan memasang strategi untuk back to core, di mana sebagai core business kita, konstruksi ini menjadi tulang punggung kinerja PTPP. Tentunya dibarengi dengan investasi yang selektif dan prudent,” tutur Agus.