Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PT Bank Aladin Syariah Tbk. (Bank Aladin Syariah) terus memacu kinerjanya melalui penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) nasabah.. (Dok/Istimewa).
PT Bank Aladin Syariah Tbk. (Bank Aladin Syariah) terus memacu kinerjanya melalui penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) nasabah.. (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • Pendapatan penyaluran dana naik 48,8% menjadi Rp379,8 miliar

  • Dana pihak ketiga tumbuh 14,2% mencapai Rp6,18 triliun

  • Bank Aladin menjalin kemitraan strategis untuk inklusi keuangan syariah di Indonesia

Jakarta, IDN Times - PT Bank Aladin Syariah Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp83,1 miliar sepanjang semester I-2025. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, Bank Aladin mencatat kinerja yang berbalik positif dibandingkan periode sama tahun lalu yang membukukan rugi bersih sebesar Rp57,6 miliar.

"Peningkatan kinerja ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan penyaluran dana sebesar 48,8 persen secara tahunan (yoy), dari Rp255,3 miliar menjadi Rp379,8 miliar," tulis manajemen Bank Aladin dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).

1. Pendapatan dari fee dan komisi pun naik tajam dari Rp49,4 miliar menjadi Rp160,8 miliar

ilustrasi Bank Aladin-flip (Dok. Flip)

Selanjutnya, Bank Aladin mencatat pendapatan berbasis bagi hasil juga meningkat signifikan, mencapai Rp260,2 miliar atau tumbuh lebih dari dua kali lipat dibanding semester I 2024 sebesar Rp120,1 miliar.

Pendapatan dari fee dan komisi pun naik tajam dari Rp49,4 miliar menjadi Rp160,8 miliar. Dari sisi intermediasi, total pembiayaan bagi hasil mencapai Rp4,47 triliun, naik sembilan persen dari Rp4,10 triliun pada akhir 2024.

2. Dana pihak ketiga tumbuh 14,2 persen

Pertumbuhan uang (pixabay.com)

Lebih lanjut, Bank Aladin Syariah penghimpunan Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 14,2 persen menjadi Rp6,18 triliun didorong oleh peningkatan pada produk tabungan dan deposito mudharabah.

Sementara itu, total aset Bank Aladin tercatat mencapai Rp10,35 triliun, naik 10,6 persen dibandingkan akhir tahun lalu. Kinerja efisiensi juga menunjukkan perbaikan, tercermin dari perbaikan rasio BOPO menjadi 85,16 persen dan rasio Cost to Income Ratio (CIR) yang membaik menjadi 73,27 persen.

3. Bank Aladin Syariah jalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak

aplikasi Aladin (aladinbank.id)

Kolaborasi dorong inklusi keuangan syariah Untuk memperluas inklusi keuangan syariah di Indonesia, Bank Aladin Syariah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak. Seperti kerja sama penyediaan layanan tarik dan setor tunai di lebih dari 20 ribu gerai Alfamart serta memperluas kanal onboarding digital melalui Alfagift dan Aksesmu.

Bank Aladin juga menggandeng Flip menghadirkan layanan perbankan syariah yang terintegrasi dalam ekosistem digital. Selain itu, Bank Aladin menjalin kolaborasi dengan Muhammadiyah dalam mendukung digitalisasi ekosistem umat hingga kerja sama pelatihan dan berbagi pengetahuan terkait digitalisasi.

Dengan demikian, kemitraan-kemitraan ini tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis, tetapi juga menjadi pilar utama dalam misi Bank Aladin untuk menghadirkan layanan keuangan syariah yang inklusif, relevan, dan berdampak nyata bagi seluruh lapisan masyarakat. Bank Aladin optimistis upaya ini mendukung pembangunan ekonomi umat.

"Pertumbuhan yang dicapai hingga paruh pertama 2025 ini menjadi pondasi strategis bagi Bank Aladin dalam mewujudkan visinya sebagai bank syariah digital pilihan utama di Indonesia, yang tidak hanya berdaya saing tinggi namun juga berdampak nyata dalam membangun ekonomi umat," tulis Bank Aladin.

Editorial Team