Ilustrasi Bank (IDN Times/Arief Rahmat)
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia danTimor-Leste, Habib Rab mengatakan, sektor keuangan yang stabil dan berfungsi dengan baik adalah kunci pemulihan dari krisis COVID-19. Begitu juga dengan investasi di bidang-bidang layanan publik, seperti kesehatan dan pendidikan.
“Meskipun sektor keuangan Indonesia telah terbukti dapat bertahan selama pandemik, berbagai upaya lebih lanjut untuk mengatasi kendala struktural perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ucap Rab.
Untuk melaksanakan hal tersebut, menurutnya diperlukan upaya reformasi yang terarah, yang dapat menjadikan sektor keuangan lebih dalam, lebih efisien, serta lebih tahan banting.
Dalam laporan tersebut, Bank Dunia juga merekomendasikan tiga pilar reformasi untuk memperkuat sektor keungan Indonesia. Pilar pertama difokuskan pada peningkatan permintaan dan penawaran keuangan melalui peningkatan akses dan penggunaan jasa keuangan, perluasan dan peningkatan kualitas produk-produk pasar keuangan, dan mobilisasi tabungan jangka panjang.
Pilar kedua difokuskan pada peningkatkan alokasi sumber daya dengan mendorong persaingan di sektor perbankan, memperkuat kerangka kepailitan, dan memperkuat perlindungan konsumen.
Pilar ketiga difokuskan pada penguatan ketahanan sistem keuangan untuk menghadapi guncangan dengan peningkatan efektivitas pengawasan di sektor keuangan, memperkuat kerangka kesiapan krisis serta resolusinya, dan mendorong pengelolaan risiko terkait iklim dan bencana alam.