Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bank Dunia Kucurkan Rp8,6 Triliun ke Sri Lanka untuk Atasi Krisis

Seorang anak perempuan berdiam di rumah saat jam malam diberlakukan oleh pemerintah untuk tekan penyebaran virus corona di Kolombo, Sri Lanka, pada 6 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Jakarta, IDN Times - Bank Dunia akan memberikan bantuan senilai 600 juta dolar AS atau Rp8,6 triliun untuk membantu krisis keuangan yang sedang dihadapi Sri Lanka. Krisis keuangan ini menyebabkan gelombang protes dan aksi demonstrasi warga menuntut berakhirnya pemerintahan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa.

"Bank Dunia telah setuju untuk memberikan bantuan keuangan 600 juta dolar untuk mengatasi krisis ekonomi saat ini," kata Menteri Media Sri Lanka, Nalaka Godahewa dalam sebuah pernyataan pada Selasa (26/4/2022) dilansir Al Jazeera.

Bank Dunia akan mengeluarkan bantuan kepada Sri Lanka secara bertahap. Bantuan pertama akan segera diberikan dengan jumlah 400 juta dolar AS. Bank Dunia mengatakan akan terus membantu Sri Lanka untuk mengatasi krisis ekonomi yang kian parah di negara tersebut.

1. Saham Sri Lanka sempat menguat

ilustrasi saham (Pexels.com)

Krisis yang sedang dihadapi Sri Lanka saat ini merupakan krisis keuangan terburuk sejak kemerdekaan pada 1948. Hal ini membuat Presiden Gotabaya Rajapaksa berjuang untuk membayar kebutuhan pokok, termasuk bahan bakar, obat-obatan dan makanan.

Namun, isu mengenai bantuan yang diberikan Bank Dunia telah memicu menguatnya saham Sri Lanka pada Selasa (26/4/2022). Colombo All-Share Index naik sebanyak 4,1 persen setelah turun sekitar 15 persen dalam dua hari terakhir. Bluechip S&P Sri Lanka 20 Index melonjak lebih dari 7 persen.

2. Membuka pembicaraan dengan IMF, India, Jepang, hingga ADB

Kantor International Monetary Fund (IMF). (Facebook.com/imf)

Awal bulan ini, Sri Lanka memulai pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) membahas soal bantuan keuangan. IMF mengatakan bahwa utang Sri Lanka harus melalui proses yang berkelanjutan sebelum dapat memberikan pinjaman baru ke Kolombo (Ibu Kota Sri Lanka).

Pemerintah Sri Lanka juga telah mengimbau beberapa negara dan organisasi multilateral untuk menjembatani pembiayaan sampai IMF memberikan bantuannya.

India telah memberikan bantuan kepada Sri Lanka dengan total 1,9 miliar dolar AS. Kolombo juga sedang dalam pembicaraan dengan New Delhi mengenai tambahan 1,5 miliar dolar AS untuk mendanai impor, termasuk bahan bakar. Sri Lanka juga telah meminta dukungan dan bantuan kepada Jepang dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

3. Ajukan pinjaman lagi ke China

Presiden China Xi Jinping (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Sri Lanka telah melancarkan diskusi dengan China tentang pembiayaan kembali utangnya dalam bentuk pinjaman sindikasi hingga 1 miliar dolar AS. Sebelumnya, Sri Lanka sempat melakukan pinjaman ke China mencapai 3,5 miliar dolar AS dan menjadikannya sebagai kreditur bilateral terbesar.

Dikutip dari Reuters, Nalaka Godehwa mengatakan China telah menyarankan ke Kolombo bahwa mereka akan lebih memilih untuk membiayai kembali utang tersebut. Ia menambahkan bahwa diskusi dengan Beijing masih berada pada tahap awal.

"Sekarang karena IMF bersedia terlibat dengan Sri Lanka, negara-negara lain sadar bahwa kami mendapat dukungan. Kami telah dijanjikan dukungan dari Bank Dunia dan lembaga lainnya," kata Godahewa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us