(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan total dana pemerintah yang tersedia saat ini mencapai sekitar Rp275 triliun. Sebagian dari dana tersebut telah dipindahkan dari Bank Indonesia ke sejumlah bank yang memenuhi kriteria.
“Saya sekarang punya Rp275 triliun dalam bentuk cash yang nganggur. Jadi, kami sedang berdiskusi dengan mereka, berapa banyak yang bisa diterima. Kalau dulu, waktu di Bank BUMN, saya paksa, tapi kali ini saya tidak akan paksa,” kata Purbaya.
Purbaya menjelaskan penempatan dana akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kapasitas masing-masing bank, dengan Bank Jakarta dan Bank Jatim menjadi prioritas awal karena memiliki dukungan kuat dari pemerintah daerah.
“Jika saya masukkan dana ke Bank Jatim, prosesnya harusnya lebih cepat ke bank-bank lain di daerah lain. Kami ingin menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di berbagai daerah,” ujarnya.
Dengan demikian, Purbaya optimistis kebijakan ini akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya yakin ekonomi kita di triwulan keempat akan tumbuh di atas 5 persen, bahkan bisa mencapai 5,5 persen. Yang penting bukan soal penurunan sementara, tetapi bagaimana arah ekonomi kita ke depan semakin kuat,” tutur Purbaya.