Sucor Sekuritas meluncurkan fitur Rekening Dana Nasabah (RDN) berbasis API (Application Programming Interface) bersama Bank Mandiri, sekaligus memperkenalkan fitur inovatif E-IPO yang kini tersedia di aplikasi SPOT. (dok. Bank Mandiri)
Ashidiq Iswara menyatakan likuiditas perseroan berada pada tingkat optimal, sebagaimana tercermin dalam berbagai indikator keuangan utama. Sepanjang 2024, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) tercatat sebesar 94,8 persen, mencerminkan kemampuan bank dalam menyalurkan kredit secara sehat.
Selain itu, Loan to Funding Ratio (LFR) mencapai 82,9 persen secara konsolidasi, menunjukkan keseimbangan antara penghimpunan dana dan penyaluran kredit.
Likuiditas Bank Mandiri juga diperkuat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) yang mencapai 141 persen serta Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 109 persen pada akhir 2024.
Menurut Iswara, pencapaian itu mencerminkan strategi pengelolaan likuiditas yang efektif, memastikan ketahanan bank dalam menghadapi dinamika pasar serta memenuhi kebutuhan nasabah dan pemangku kepentingan.
Selain itu, Bank Mandiri terus menjaga kualitas asetnya, yang tercermin dalam perbaikan rasio Non-Performing Loan (NPL). Pada akhir 2024, rasio NPL gross secara bank-only turun menjadi 0,97 persen dari sebelumnya 1,02 persen, sementara rasio NPL net membaik menjadi 0,33 persen per Desember 2024.
"Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi pengelolaan risiko kredit yang diterapkan oleh Bank Mandiri, yang berkomitmen untuk menjaga kualitas portofolio kredit serta memastikan stabilitas keuangan yang berkelanjutan," paparnya.