Jakarta, IDN Times - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) membuka peluang untuk melakukan hapus tagih maupun hapus buku bagi nasabah yang terdampak bencana banjir di sejumlah wilayah di Sumatra dan Aceh. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dan perbankan dalam meringankan beban masyarakat terdampak, sekaligus menjaga stabilitas sistem perbankan dan rasio kredit macet tetap terkendali.
Ketua Umum Perbanas, Hery Gunardi, mengatakan saat ini pemerintah dan perbankan penyalur KUR, baik di pusat maupun daerah, tengah mendata jumlah penerima yang terdampak bencana. Pendataan tidak hanya mencakup KUR, tetapi juga jenis lainnya, termasuk kredit konsumtif dan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
"Nah posisi kami sekarang itu adalah sedang mengumpulkan data mana yang benar-benar terdampak. Jadi, artinya usahanya benar-benar enggak bisa jalan lagi, kena banjir, tokonya hilang lah, atau usahanya hanyut gitu dibawa air. Tentunya perbankan punya cara lah untuk tidak memberatkan debiturnya," kata Hery dalam Konferensi Pers Perbanas, di Jakarta, Rabu, (10/12/2025).
