Jakarta, IDN Times - Hekmat Skaff duduk sepanjang hari di belakang konter toko kelontongnya di Achrafieh, distrik pusat Beirut. Dia hapal harga semua barang dan saat klien keluar masuk ia menambahkannya di selembar kertas. Di usia 80 tahun, dia tidak bisa berhenti bekerja.
"Saya lelah bekerja selama 60 tahun, dan semua uang saya hilang. Saya telah menaruh banyak uang di bank, dan sekarang semuanya hilang," katanya kepada Middle East Eye.
Seperti kebanyakan warga Lebanon, Skaff tidak memiliki akses ke skema pensiun nasional yang hanya diperoleh oleh beberapa profesi sektor publik. Ia bergantung pada tabungan hidupnya untuk menjalani hari-hari terakhirnya.
Namun sejak awal krisis keuangan Lebanon di akhir 2019 lalu, tabungan Skaff tertahan di bank. Bank tidak lagi memiliki cukup dolar untuk membayar deposan. Bank juga memberlakukan kontrol modal informal yang memungkinkan pelanggan mengambil hanya dalam jumlah terbatas dengan harga nilai tukar didiskontokan yang tinggi.