Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dukungan APBN untuk memenuhi kebutuhan energi domestik. (Dok/Istimewa)
Dukungan APBN untuk memenuhi kebutuhan energi domestik. (Dok/Istimewa)

Intinya sih...

  • Kemenkeu pastikan Geo Dipa belum rencanakan IPO dalam waktu dekat, masih banyak sumber pendanaan lain
  • Geo Dipa terakhir mendapatkan PMN dari pemerintah pada 2020, mencari pendanaan alternatif termasuk investor luar negeri
  • Pendanaan ramah lingkungan bisa melalui strategic investor, pinjaman bunga rendah, dan filantropi untuk pengembangan energi terbarukan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan PT Geo Dipa Energi (Persero) belum berencana melantai di bursa saham atau initial public offering (IPO) dalam waktu dekat.

Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan DJKN Kemenkeu, Meirijal Nur, mengatakan IPO bukanlah salah satu cara untuk menggalang dana tambahan, karena Geo Dipa masih memiliki banyak sumber lain untuk mendapatkan pendanaan. Salah satunya melalui melalui kerja sama hingga investasi dari berbagai pihak.

"Dalam jangka pendek ini sepetinya belum ada IPO Geo Dipa. Karena kita melihat sumber modal yang tertarik untuk masuk ke Geo Dipa itu banyak," ungkap Meirijal dalam diskusi di Hotel Grand Sunshine Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/11/2024).

Saat ini, sudah ada perusahaan Gheotermal yanh mrlantai di bursa, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) pada 25 Februari 2023 lalu.

1. Alternatif sumber pendanaan

Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Meirijal mengungkapkan Geo Dipa terakhir mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah adalah pada 2020. Oleh karena itu, perusahaan harus mencari berbagai sumber pendanaan alternatif termasuk dari investor luar negeri.

Tak hanya itu, Geo Dipa juga bisa  menjajaki kemungkinan pinjaman-pinjaman dengan bunga rendah yang mendukung proyek ramah lingkungan, yang semakin banyak tersedia di pasar global. 

2. Optimistis Geo Dipa bisa terus bertumbuh

pexels.com/Yan krukau

Menurut Meirijal, sumber dana dari filantropi yang mendukung inisiatif hijau juga bisa menjadi alternatif pendanaan yang signifikan untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan berbasis panas bumi.

"(Tambahan modal) bisa dengan strategic investor, kemudian pinjaman-pinjaman murah yang pro kepada ramah lingkungan. Kemudian pendanaan dari . sumber-sumber filantropis untuk pengembangan Geo Dipa," tegasnya.

Dengan semakin banyaknya peluang pendanaan yang bersifat ramah lingkungan, Meirijal optimistis Geo Dipa dapat terus tumbuh dan berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan di Indonesia tanpa harus bergantung pada IPO dalam waktu dekat.

3. Sebanyak Rp200 miliar disetorkan oleh Geo Dipa ke negara

Lapangan Geotermal (Sumber: Pusdatin ESDM)

Direktur Pengembangan Niaga dan Eksplorasi PT Geo Dipa Energi (GDE), Ilen Kardani menuturkan, sejak 2014, Geo Dipa mencatatkan keuntungan atau profit rata-rata sekitar Rp200 miliar per tahun yang disetorkan untuk negara. 

"Untuk gambaran, tahun ini kami memberikan setoran ke negara sekitar Rp200 miliar. Itu berfluktuasi, tapi kurang lebih seperti itu karena aktivitas jumlah produksi per tahun berfluktuasi. Untuk tahun ini kurang lebih sekitar Rp200 miliar setoran ke pemerintah," kata ilen.

Geo Dipa adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi panas bumi. Geo Dipa bertugas untuk mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan listrik dari energi panas bumi.

Editorial Team