ilustrasi batu pirit (unsplash.com/Albert Hyseni)
Batu pirit adalah mineral alami yang tersusun dari besi dan sulfur. Benda ini banyak ditemukan di berbagai jenis batuan, baik sedimen hingga endapan mineral lainnya.
Pada tampilannya, pirit memiliki warna kuning keemasan dengan kilau metalik yang cukup tajam. Bentuk alaminya sering berupa kristal bersudut tegas seperti kubus atau prisma. Namun, seiring waktu, warnanya bisa berubah menjadi gelap karena oksidasi.
Pirit sering juga disebut "Emas Palsu" karena wujudnya dianggap menyerupai emas. Survei The United States Geological Survey (USGS) pernah menjelaskan bahwa "Emas palsu bisa berupa salah satu dari tiga mineral alami, termasuk pirit”. Dibandingkan dengan emas asli, mineral-mineral seperti pirit akan lebih mudah terkelupas atau bahkan hancur ketika ditusuk dengan ujung logam.
Lebih lanjut, pirit dapat ditemukan dalam berbagai lingkungan geologis, mulai dari batuan beku, sedimen hingga endapan mineral hidrotermal. Benda ini terbentuk dalam batuan sedimen di lingkungan yang rendah oksigen dengan adanya besi dan sulfur.
Dulunya, pirit pernah menjadi sumber sulfur dan asam sulfat. Namun, kini statusnya sudah berbeda mengingat sebagian besar sulfur sekarang diperoleh sebagai produk sampingan dari pengolahan gas alam dan minyak mentah. Setelahnya, pirit terkadang dijual sebagai barang unik atau perhiasan imitasi.
Akan tetapi, meski tampilannya menarik, pirit bukan logam mulia dan tidak memiliki nilai investasi seperti emas. Dalam kehidupan sehari-hari, pirit lebih sering dimanfaatkan sebagai bahan koleksi mineral, industri produksi asam sulfat hingga edukasi dalam bidang geologi.