Jakarta, IDN Times - Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC, Djaka Kusuma, mengatakan sebagian besar pakaian bekas impor ilegal yang masuk ke Indonesia berasal dari Malaysia. Hal ini disebabkan oleh kedekatan geografis antara Malaysia dan Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan dan Selat Malaka, yang menjadi celah utama penyelundupan.
"Kalimantan berbatasan langsung dengan Malaysia, begitu juga perbatasan di Selat Malaka. Jika dilihat dari frekuensinya, mayoritas balpres memang berasal dari Malaysia. Hampir seluruh pakaian bekas yang masuk ke Indonesia selalu melalui Malaysia. Meski, terkadang ada juga yang berasal dari negara tetangga lainnya," ujar Djaka.
Dalam catatannya, sepanjang 2024 hingga 2025, DJBC telah melakukan 2.584 penindakan terhadap impor ilegal pakaian bekas, dengan total barang bukti sebanyak 12.808 koli dan nilai taksiran mencapai Rp49,44 miliar.