Menara Astra (Dok. Istimewa/Astra)
Ada tiga inisiatif utama yang digunakan ASII untuk mewujudkan pendapatan 88 persen dari non-batu bara. Pertama adalah Renewable Future. Tiffani mengatakan, inisiatif tersebut fokus meningkatkan investasi dan proyek energi terbarukan ASII.
"Pada saat ini kami memiliki bisnis solar PV dan minihydro power plant. Solar PV per Desember 2022 telah terpasang sebesar 13,9 MWp (megawatt peak) dan untuk minihydro power plant saat ini kapaistas total adalah 17,9 MWp. Kami ingin terus tingkatkan investasi kami di pembangkit listrik tenaga surya dan air," kata Tiffani.
Inisiatif kedua adalah Future of Mobility, yang fokus mengejar investasi dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pada akhir 2021, ASII telah meluncurkan Battery Electric Vehicle (BEV) Lexus UX 300e. Kemudian, pada November lalu, Astra juga meluncurkan BEV Toyota pertama, BZ4X.
"Sedangkan di two wheeler, Astra Honda motor telah mengumumkan akhir tahun lalu akan meluncurkan tujuh model sepeda motor listrik sampai 2030 di mana dua model akan diluncurkan tahun ini dan ditargetkan akan menjual satu juta unit pada 2030," tutur Tiffani.
Di sisi lain, Astra Otoparts juga telah mengembangkan EV charging station dan saat ini telah terpasang sebanyak delapan unit. Kedelapan unit EV charging station tersebut ada di Menara Astra, Kementerian Sekretariat Negara, Kelapa Gading, Galaxy-Bekasi, Cibubur, Fatmawati, Serpong, dan Meruya.
"Inisiatif ketiga adalah Future of Mines, yang fokus pada diversifikasi pertambangan mineral bukan batu bara seperti nikel, bjih besi, dan emas," ujar Tiffani.