ilustrasi ransomware (freepik.com/ Rawf8.com)
Sebagai informasi, dikutip dari situs Microsoft.com, ransomware merupakan jenis malware atau program jahat yang menyerang sistem, baik secara online maupun offline. Karakteristik ransomware ini berbeda dengan jenis malware lainnya. Ia menyerang sistem jaringan yang berisi data-data penting, kemudian memblokir akses ke data tersebut dengan memasang kode enkripsi.
Adapun Brain Cipher Ransomware merupakan pengembangan ransomware varian LockBit 3.0. Seperti diketahui, LockBit merupakan jenis ransomware yang telah memakan banyak korban. Laporan serangan pertama Brain Cipher Ransomware adalah pada 16 Juni 2024, atau empat hari sebelum server PDN terkena seragan siber.
Nama Brain Cipher didapat dari pesan yang diterima oleh korban ransomware ini. Metode serangan yang dilakukan bisa menggunakan cara phising, initial access brokers (IAB), mengeksploitasi celah-celah atau kelemahan suatu sistem keamanan data, dan lainnya untuk melakukan penyusupan ke sistem jaringan korban. Untuk mengenkripsi file atau data korban, pembuat ransomware ini menggunakan metode double extortion-exfiltrating.
Untuk mendapatkan kode dekripsi, korban harus membayar uang tebusan. Saat proses pembayaran ini, korban akan diberikan ID enkripsi yang nantinya akan dimasukkan ke situs khusus yang mereka buat di dark web. Apakah setelah membayar tebusan, kode dekripsi sudah pasti akan diberikan? Sangat susah untuk memastikan hal ini, karena kita menghadapi seseorang yang tidak diketahui secara pasti keberadaannya.
Mengingat ransomware ini termasuk jenis malware ganas, sebaiknya PC atau laptop harus memiliki perlindungan untuk menangkal ransomware atau sejenisnya. Jangan lupa untuk berhati-hati saat mendapatkan kiriman email atau pesan lainnya, yang meminta untuk mengklik tautan khusus. Bisa jadi, link tersebut berguna untuk mengunduh ransomware Brain Cipher atau malware lainnya. Pastikan kamu tidak membagikan kode-kode atau password penting yang kamu miliki!