Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam acara penyerahan Digital DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Rabu (29/11/2023). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyoroti rendahnya realisasi penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Berdasarkan informasi yang diterima Presiden dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), realisasi belanja APBN 2023 hingga saat ini baru 64 persen di pemerintah daerah (pemda). Sedangkan di pemerintah pusat baru 74 persen.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara penyerahan Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Rabu (29/11/2023).

"Ini sudah tinggal 3 minggu, masih 64 persen, sama 74 persen realisasinya. Artinya dalam tiga minggu ini akan keluar uang bertriliun-triliun. Ini kita ulang-ulang terus setiap tahun," kata Jokowi dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden.

1. Jokowi ingin ubah pola belanja APBN sejak 9 tahun lalu

Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam acara penyerahan Digital DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Rabu (29/11/2023). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, sejak awal menjabat sebagai Presiden ingin agar pola belanja APBN berubah. Sebab, dengan pola saat ini, anggaran yang ada baru dikebut untuk dibelanjakan jelang akhir tahun.

"Sejak awal, 9 tahun yang lalu saya ingin mengubah ini. Tapi ternyata, saya cek lagi, masih. Memang mengubah cara kerja, mengubah mindset gak mudah," ujarnya.

2. Jokowi minta belanja tahun depan dipacu mulai awal tahun

Editorial Team

Tonton lebih seru di