Jakarta, IDN Times - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) diprediksi masih belum jadi pilihan utama dalam pengembangan pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 2030. Hal itu lantaran masih banyaknya tantangan dari industri geothermal.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Mirah Midadan mengungkapkan, risiko tinggi pada proses eksplorasi dan biaya yang tidak murah jadi tantangan yang dihadapi PLTP dibandingkan pembangkit EBT lainnya.
"Biaya konstruksinya tidak murah dan hal-hal seperti ini melekat pada pembangunan proyek PLTP," ucap Mirah dalam pernyataannya, dikutip Selasa (11/4/2023).