Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi uang rupiah baru (IDN Times/Tata Firza)
ilustrasi uang rupiah baru (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menunjukkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (21/2/2024).

Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.00 WIB, kurs rupiah sempat menguat tipis terhadap dolar AS sebesar satu poin atau 0,01 persen ke Rp15.564 per dolar AS. Namun, setelah 10 menit perdagangan, kurs rupiah melemah 14 poin  atau 0,09 persen ke Rp15.669 per dolar AS.

1. Bank Indonesia diprediksi tak naikkan suku bunga

Hari ini, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akan diumumkan. Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, memprediksi dari hasil RDG itu, BI akan tetap menahan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6 persen.

"BI mungkin menyampaikan kekhawatirannya soal inflasi karena kenaikan harga pangan, dan ini bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah," kata Ariston kepada IDN Times.

2. The Fed diprediksi tunda pangkas suku bunga

Selain itu, Ariston melihat kemungkinan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) menunda pemangkasan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR). Adapun FFR saat ini di level 5,25-5,5 persen.

Kondisi itu dinilai bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.

"Pelaku pasar masih mewaspadai kebijakan pemangkasan Bank Sentral AS yang bisa tertunda karena data inflasi yang sulit turun. Dolar AS bergerak menguat belakangan ini karena isu tersebut," kata Ariston.

3. Prediksi pergerakan rupiah hari ini

Melihat faktor internal dan eksternal tersebut, Ariston memprediksi rupiah akan melemah pada perdagangan hari ini.

"Potensi pelemahan ke arah Rp15.680-15.700, dengan potensi support di kisaran Rp15.600, hari ini," tutur Ariston.

Editorial Team