Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (27/11/2018). Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Disisi Indonesia, BI menyebut bahwa sumber masalah inflasi yang terjadi di global termasuk Indonesia berasal dari sumber penawaran karena barang tidak ada, kemudian energi juga berkurang. Alhasil kondisi ini, tidak mungkin hanya ditangani dari sisi permintaan dengan menaikkan suku bunga acuan BI .
"BI pun meresponnya tidak hanya melalui (suku bunga), melainkan juga sisi likudiitas yang kami gerojoki karena terjadI ketidakseimbangan ekonomi. Dan apa yang terjadi di Indonesia, kami tangani inflasi melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan yang dipimpin oleh Presiden Joko "Jokowi"Widodo yang berhasil menunjukkan sinergi yang kuat,"ungkapnya.
Untuk inflasi April 2023, tetap terkendali di tengah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2023 tercatat sebesar 0,33 persen (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 4,33 persen (yoy), turun dari level bulan sebelumnya yang sebesar 4,97 persen (yoy).
Perkembangan ini tidak terlepas dari respons kebijakan moneter Bank Indonesia ang pre-emptive dan forward looking. Kemudian mempererat sinergi, pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Dengan demikian, kedepan Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1 persen di sisa tahun 2023 dan inflasi IHK dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen, lebih awal dari prakiraan sebelumnya.