Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPS: Inflasi April 2023 Tembus 0,33 Persen

ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada April 2023 sebesar 0,33 persen atau lebih tinggi dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 0,18 persen (month tom month/mtm).

Sementara itu inflasi tahunan (year on year/yoy) atau dari April 2022 ke April 2023 tercatat sebesar 4,33 persen.

"Perkembangan inflasi bulanan atau secara month to month pada April tahun 2023 terjadi inflasi sebesar 0,33 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari sebesar 114,36 pada Maret 2023 menjadi 114,74 pada April 2023," ucap Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/5/2023).

1. Penyumbang inflasi April

ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut Margo menjelaskan, kenaikan inflasi pada April dibandingkan Maret terjadi karena beberapa sebab. Jika dilihat menurut kelompok pengeluaran, seluruh kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi pada April 2023.

Margo mengatakan, hanya ada beberapa kelompok pengeluaran yang justru mengalami deflasi selama April 2023. Hal tersebut adalah kelompok pengeluaran untuk informasi komunikasi dan jasa keuangan dengan andil kecil kepada inflasi April 2023.

"Kalau dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, penyumbang inflasi bulanan yang terbesar pada April 2023 adalah pada kelompok transportasi dengan inflasi sebesar 0,84 persen dan andilnya kpd inflasi april sebesar 0,11 persen," beber Margo.

Kemudian, sambung Margo, jika dilihat menurut komoditas maka angkutan udara jadi komoditas pertama yang memberikan andil cukup besar kepada inflasi April 2023, yakni sebesar 0,06 persen.

"Kemudian diikuti angkutan antarkota dengan andil sebesar 0,03 persen. Kemudian diikuti oleh komoditas emas perhiasan dengan andil 0,02 persen, daging ayam ras juga memberikan andil kepada inflasi April sebesar 0,02 persen. Kemudian beras memberikan andil kepada inflasi April ini sbesar 0,02 persen dan terakhir rokok kretek filter juga memberikan andil kepada inflasi April sebesar 0,02 persen," tutur dia.

2. Sebaran inflasi berdasarkan wilayah

ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Berikutnya, jika dilihat berdasarkan sebaran wilayahnya, dari 90 kota IHK yang dipantau BPS terdapat 77 kota yang mengalami inflasi. Dari 77 kota tersebut, sebanyak 32 kota mengalami inflasi di atas inflasi nasional dan 45 kota lainnya di bawah inflasi nasional.

Kemudian pada saat yang sama sebanyak 13 kota mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi di Jayapura sebesar 1,44 persen dan kalau kita lihat penyebab tingginya inflasi di Jayapura disebabkan oleh terjadinya inflasi pada tarif angkutan udara yang berandil sebesar 0,81 persen. Kemudian ikan segar, tomat, beras, rokok kretek flter, dan cabai rawit memberikan andil sebesar 0,03 persen," papar Margo.

Jika dilihat dari pulaunya, di Sumatra inflasi tertinggi di terjadi di Pangkalpinang sebesar 0,58 persen dan deflasi di Meulaboh -0,70 persen. Di Jawa, inflasi tertinggi ada di Tangerang, yakni sebesar 0,68 persen dan inflasi terendah terjadi di Kediri, sebesar 0,13 persen

Selanjutnya untuk wilayah Bali Nusa Tenggara (Bali Nusra), inflasi tertinggi terjadi di Waingapu sebesar 0,76 persen dan deflasi terdalam terjadi di Singaraja sebesar -0,22 persen.

Adapun di Kalimantan, inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 0,58 persen dan inflasi terendahnya di Banjarmasin, yakni hanya 0,07 persen.

"Lalu di Kepulauan Maluku dan Papua, inflasi tertinggi di Jayapura sebesar 1,44 persen dan terendahnya di Sorong, inflasi sebesar 0,01 persen. Di Pulau Sulawesi inflasi tertinggi di Kendari sebesar 0,46 persen dan ada yang deflasi, yakni Mamuju sebesar 0,18 persen," ucap Margo.

3. Inflasi Ramadan dan Lebaran 2023 lebih rendah dari tahun lalu

ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Margo menyatakan bahwa inflasi yang terjadi selama periode Ramadan dan Lebaran tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Ada beberapa penyebab yang membuat inflasi selama Ramadan dan Lebaran tahun ini lebih rendah dibandingan periode sama tahun lalu.

"Pertama, pasokan komditas hortikultura relatif terjaga ditopang dengan aktivitas panen sepanjang Maret dan April dan ini tercermin dari deflasi pada komoditas cabai merah dan cabai rawit yang itu bisa meredam inflasi umum pada April 2023," ucap Margo.

Kemudian, sambung Margo, andil inflasi pada bbrp komoditas pangan juga lebih rendah dibandingkan momen Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar pada inflasi bulan April 2023, pertama adalah angkutan udara, angkutan antarkota, emas perhiasan, daging ayam ras, beras, dan rokok kretek filter," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us