Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) memprediksi ekonomi global hanya tumbuh 2,8 persen tahun ini. Gangguan rantai pasok hingga kondisi geopolitik melatarbelakangi prediksi tersebut.
"Menurut perkiraan BI, ekonomi global tahun ini masih kurang lebih sekitar 2,8 persen," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (22/9/2022).
BI menjabarkan ada beberapa hal yang masih membayangi perekonomian global, yakni tingginya tekanan inflasi dan ketidakpastian pasar keuangan global. BI juga melihat volume perdagangan dunia akan tetap rendah, karena disrupsi pasokan meningkat sehingga mendorong harga energi bertahan tinggi.
Tekanan inflasi global pun makin tinggi seiring dengan ketegangan geopolitik, kebijakan proteksionisme yang masih berlangsung, serta terjadinya fenomena gelombang panas (heatwave) di beberapa negara.