Federal Reserve (Website/nalcab.org)
Perry masih optimistis dampak kebijakan tapering The Fed nantinya tak separah dampak taper tantrum pada 2013 silam. Ada tiga faktor yang membuat Perry meyakini dampak tapering tidak separah taper tantrum.
Pertama, The Fed rutin melakukan komunikasi dengan pasar terkait langkah-langkahnya ke depan. Kedua, Indonesia kini sudah memiliki fundamental perekonimian yang cukup kuat dibandingkan 2013 lalu.
"Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) juga jauh lebih rendah.CAD itu menunjukkan seberapa besar supply penawaran dan permintaan devisa di nilai tukar. Kalau Fed taper tantrum, CAD lebih dari 3 persen terhadap PDB. Sekarang kita perkirakan 0-0,8 persen dan tahun depan juga lebih rendah. Sehingga tekanan-tekanan fundamental dari nilai tukarnya juga jauh lebih rendah," tutur dia.
Ketiga, BI dan pemerintah terus berkoordinasi untuk stabilisasi sistem nilai tukar, dan juga terkait perubahan yield Surat Berharga Negara (SBN).
"BI akan terus memastikan stabilitas nilai tukar terjaga. Kalau diperlukan dalam hal-hal terjadi tekanan yang lebih tinggi, BI tidak segan-segan melakukan stabilisasi melalui pasar tunai, forward, maupun juga kalau diperlukan pembelian SBN dari pasar sekunder kalau terjadi outflow. Dan itu terjadi pada Maret 2020 ketika 11 miliar dolar AS keluar, capital outflows," ucap Perry.