ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
Di sisi lain, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah tengah berupaya meredam volatilitas rupiah ditengah penguatan dolar AS. Langkah yang dimaksud dengan mengoptimalkan instrumen kebijakan, yaitu devisa hasil ekspor (DHE) yang wajib ditempatkan di dalam negeri dalam jangka waktu tertentu untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.
"Jadi dengan tools-tools yang ada sebetulnya relatif terkendali. Namun, kita meminta kalau impor konsumtif, ya ditahan-tahan dulu dalam situasi seperti ini,” ujar dia.
Airlangga menegaskan bahwa pelemahan rupiah saat ini tidak sedalam mata uang negara lain.
"Turunnya (nilai tukar rupiah) Indonesia tidak sedalam yang lain. Jadi, kita walaupun turun, tetapi kita di atas dari Tiongkok, Thailand, maupun Malaysia. Kalau dibandingkan peer country relatif indeks dolar lebih aman," tuturnya.