Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_1274.jpeg
Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Direksi BUMN tak boleh punya protokol terlalu banyak, termasuk istri direksi.

  • Dilarang main golf di hari kerja, harus bekerja dengan baik sesuai gaji yang diterima.

  • Direksi BUMN tidak boleh merasa berutang budi kepada siapapun dan tidak boleh ditekan oleh pihak lain.

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria membeberkan lima pesannya yang selalu dia berikan kepada direksi BUMN. Dia mengatakan, setiap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) selesai digelar, dirinya memanggil jajaran direksi BUMN untuk memberikan lima pesan. Salah satunya mengingatkan agar istri dari para direksi tak dilibatkan dalam urusan kantor.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri IKA FIKOM UNPAD Executive Breakfast Meeting di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Rabu (18/6/2025).

"Saya minta sama mereka adalah saya nggak mau istri terlibat di dalam urusan kantor. Saya enggak mau itu istri nentuin gorden, istri nentuin penyanyi, istri nentuin acara gitu. Ini kan kantor, bukan warisan orang tua," kata Dony.

1. Direksi BUMN tak boleh punya protokol terlalu banyak

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dia juga menyinggung soal direksi-direksi BUMN yang punya protokol terlalu banyak, termasuk istri direksi BUMN diberikan protokol/ajudan. Menurutnya, hal itu tidak perlu.

"Saya bilang saya tidak suka orang punya protokol banyak-banyak itu. Bahkan istri juga ada protokolnya, itu saya bilang saya rasa itu. Saya ketemu juga banyak CEO-CEO di dunia. Tidak ada yang punya protokol 10, ya ajudannya 8 gitu. Saya bilang kita apalagi pegawai negara. Ini kan pekerjaan saja," ujar Dony.

Lalu, dia juga melarang direksi BUMN main golf di hari kerja. Dia meminta para direksi bekerja dengan baik.

"Kita kan digaji proper, digaji bagus, masa ya kita hari kerja ada di lapangan golf. Menurut saya itu, saya bilang saya tidak bisa mentolerir itu. Bukan buat kepentingan saya, tetapi kita harus menjaga bahwa BUMN ini korporasi," tutur Dony.

2. Direksi BUMN tak boleh merasa utang budi

Town Hall Danantara, Jakarta Convention Center, Senin (28/4) (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Dony juga mengingatkan sosok-sosok yang telah diangkat menjadi direksi BUMN agar tidak merasa berutang budi kepada pihak mana pun. Sebab, para direksi diangkat secara profesional, sesuai kompetensinya.

"Tidak ada satu pun boleh berutang budi kepada siapa pun. Karena kalian dipilih secara profesional, berdasarkan kepada kompetensi," ujar dia.

3. Tak boleh ada yang menekan direksi BUMN

COO Danantara Dony Oskaria (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dia juga mengingatkan para direksi tak boleh bekerja dalam tekanan dari pihak lain. Para direksi diminta melapor kepada dirinya jika ada yang memberikan tekanan.

"Jadi tidak ada boleh pekerjaan yang ditekan karena nama si A, nama si B, sama si C. Kalau ada yang menekan laporkan ke saya, saya juga akan melaporkan. Kalau saya mampu, kalau saya tidak mampu saya melaporkan lagi ke atasnya. Jadi saya bilang tidak boleh bekerja dalam tekanan, lakukan secara profesional," tutur Dony.

Editorial Team