2 Penyebab BUMN Mati: Pimpinan Menyeleweng dan Rekayasa Keuangan

- Rekayasa laporan keuangan: Manipulasi data laba demi hasil yang besar.
- Penyebab perusahaan jatuh: Manipulasi kinerja dan lemahnya pengawasan.
- Danantara bantu BUMN: Memberikan modal dengan syarat rencana bisnis yang baik.
Jakarta, IDN Times - Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria membeberkan dua penyebab BUMN mati alias gulung tikar. Dony mengatakan, penyebab pertama adalah kesalahan pengelolaan dari manajemen. Dia menyinggung soal aksi korupsi yang ada di manajemen, kesalahan dalam investasi, dan sebagainya.
"Sudah pasti itu, hampir yang tutup itu semua karena pengelolaan yang tidak baik. Baik itu, pasti ujungnya ada yang korupsi, ada yang rekayasa, over-investment, itu pasti karena pengurusnya," kata Dony dalam IKA FIKOM UNPAD Executive Breakfast Meeting di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Rabu (18/6/2025).
1. Rekayasa laporan keuangan

Faktor kedua adalah rekayasa besar-besaran pada laporan keuangan BUMN, hanya demi memberikan data laba bersih yang besar.
"Yang kedua adalah tadi, karena adanya rekayasa keuangan yang signifikan. Makanya saya selalu menyampaikan, saya tidak terlalu suka laba yang dibesar-besarkan, biaya yang ditunda-tunda hanya untuk mendapatkan bottom line yang bagus, kemudian apalagi diikuti dengan tantiem," ucap Dony.
2. Penyebab perusahaan jatuh

Manipulasi pada kinerja keuangan BUMN menurutnya akan membuat perusahaan pelat merah jatuh. Ditambah lagi dengan pengawasan yang lemah.
"Zaman dulu kalau kita lihat bahwa perusahaan-perusahaan BUMN yang kemudian hilang itu adalah akibat dari pengelolaan yang tidak memiliki visi yang panjang, kemudian juga pengawasan yang lemah, dan lain sebagainya," ujar dia.
3. Danantara mau bantu BUMN yang perbaiki kinerja

Dony mengatakan, selain menjadi COO Danantara, dia juga merupakan CEO dari Danantara Asset Management. Tugasnya adalah membantu BUMN yang mengalami kesulitan untuk mengembangkan bisnisnya.
Danantara Asset Management juga bisa menyuntikkan modal kepada BUMN yang mengalami kesulitan, dengan syarat memberikan rencana bisnis yang baik untuk memperbaiki kinerjanya.
Hari ini seluruh perusahaan BUMN itu bisa mendapatkan tambahan equity kalau mereka memiliki businesss model yang proper, business plan yang baik," ujar Dony.