Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengeluhkan pemahaman salah soal harga tiket yang membuat publik menyalahkan pihaknya selaku maskapai.
Menurut Irfan, Garuda Indonesia sebagai maskapai tidak pernah menetapkan harga tiket semena-mena. Garuda Indonesia justru menjalani peraturan yang telah ditetapkan pemerintah dalam menentukan harga jual tiket pesawat.
Irfan lantas menyinggung pihak bandara, dalam hal ini PT Angkasa Pura yang kerap menaikkan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) tanpa informasi sebelumnya. Sebagaimana diketahui, tarif PJP2U masuk dalam komponen pembentuk harga tiket pesawat domestik saat ini.
"PJP2U hari ini yang dimasukin ke dalam harga tiket. Terminal 3 domestik kita bayar Rp168.000 ke Angkasa Pura, Pak. Terminal 2 Rp120.000. Di Halim Rp70.000, Pak dan mereka bisa naikin kapan pun seenaknya. Yang kemudian pengaruh ke harga, kan. Yang disalahin siapa? Garuda kan. Kita tidak pernah keluar dari rambu-rambu harga tiket yang diatur oleh pemerintah dari 2019," tutur Irfan dalam Public Expose 2024 di Cengkareng, Tangerang, Senin (11/11/2024).